Warga Lebong Tandai Terancam Kelaparan, Harga Cabai Rp 200 Ribu/kg
NAPAL PUTIH, BE - 230 KK di Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih, saat ini terancam kelaparan. Pasalnya, harga Sembako di wilayah itu diluar batas kewajaran. Hal itu dikarenakan lokasi desa itu terisolir, pasca longsornya jalan rel molek di wilayah itu beberapa waktu lalu, yang tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab Bengkulu Utara. Saat ini harga cabai di desa itu mencapai Rp 200 ribu/kilogram. Kondisi itu dikarenakan pasokan cabai harus didatangkan dari luar daerah.\"Ya harga cabai sudah mencapai Rp 200 ribu per kilo. Kami tidak sanggup lagi beli cabai kalau seperti ini,\" kata Pjs Lebong Tandai Perawati (38). Tidak hanya harga cabai yang mencapai Rp 200 ribu. Satu bungkus indomie instan dihargai Rp 8 ribu. Sedangkan untuk harga beras Rp 30 ribu percupak untuk beras jenis IR 64. Kondisi itu menjadikan warga terpaksa harus berhemat, agar tetap bisa makan. \"Warga kami terancam kelaparan jika situasi ini berlarut-larut. Perhatian dari Pemda sama sekali tidak ada,\" paparnya. Sementara itu, Camat Napal Putih M Sabi\'i membenarkan mahalnya harga sembako di desa tersebut. Mengenai kondisi itu, pemerintah kecamatan tidak bisa berbuat banyak. Selama ini warga berusaha sendiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya walau serba susah. \"Saya rasa masyarakat kita sudah terbiasa dengan kondisi ini, apalagi sudah betahun-tahun harga sembako selalu naik, kita harapkan warga lebih giat lagi bekerja untuk memenuhi kebutuhan,\" ujar camat. (117)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: