Hadang Jalan, Warga Bakar Ban

Hadang Jalan, Warga Bakar Ban

\"warga KOTA MANNA, BE – Warga sepanjang jalan Letnan Jahidin Kelurahan Pasar Bawah, Pasar Manna, Bengkulu Selatan akhirnya  menutup jalan Letnan Jahidin dengan menghadangkan kayu dan baru serta memindahkan poskamping ke tengah jalan. Tidak hanya itu, warga pun kemarin membakar ban di tengah jalan. Akibatnya kendaraan roda empat tidak bisa lagi melintas di jalan itu. Padahal jalan itu merupakan jalan lintas Bengkulu- Lampung. “Kesabaran kami sudah habis, sebab jalan ini semenjak 4 tahun lalu rusak, namun tak kunjung dibangun. Jadi  kamipun melarang kendaraan khususnya roda empat melintas di jalan Letnan Jahidin ini,” kata Herman Lufti, mantan anggota DPRD BS periode 2004-2009 mewakili masyakat setempat. Menurut Lufti, sapaan akrabnya, dengan kondisi jalan yang rusak itu pihaknya sudah sering menyampaikan aspirasi baik itu ke DPRD BS maupun ke Bupati BS. Hanya saja tak kunjung dibangun. Bahkan  awal 2014 lalu warga sudah mulai menghadang jalan dengan kayu dan drum serta batu. Hal itu dilakukan lantaran warga sudah tidak tahan dengan debu yang selalu beterbangan akibat kendaraan yang melintas.  Hanya saja cara yang dilakukan warga sepertinya tidak mendapat respon dari pemda, sebab meskipun warga sudah menghadang jalan dan berhasil membuat kendaraan memperlambat  kecepatannya. Akan tetapi belum juga ada tanda-tanda pemda akan segera membangun jalan tersebut. Padahal jalan itu lokasinya di tengah kota bahkan tidak jauh dari gedung DPRD BS. Untuk itu mulai Rabu malam hingga siang kemarin puluhan warga menutup jalan tersebut dan membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas lagi. Tidak hanya memasang kayu, batu serta memindahkan poskamling ke tengah jalan, warga pun  membakar ban sebagai bentuk protes atas sikap pemda yang acuh terhadap  nasib warga yang dipaksa selalu menghirup udara kotor akibat kendaraan yang selalu melintas.  “Aneh, DPR dan Bupati seakan cuek dengan nasib jalan letnan jahidin yang sudah 4 tahun ini rusak, padahal dana untuk pembangunan di BS ini ratusan milyar, masa untuk jalan Letnan Jahidin yang lokasinya dalam kota dan panjangnya sekitar 500 meter tidak ada anggarannya,” sindir Lufti yang diamini oleh warga lainnya. Ketua DPRD BS, Susman Hadi SP MM mengaku sudah mengetahui adanya warga menghadap jalan dan melarang mobil melintas di sepanjang jalan  Letnan Jahidin. Dirinya pun bingung atas sikap pihak Eksekutif dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU). Padahal  mulai tahun  2013 lalu DPRD BS sudah menganggarkan dana sekitar Rp 350 juta untuk pebaikan jalan letnan Jahidin. Hanya saja pihak Dinas PU tidak mampu merealisasikannya. Bahkan di tahun 2014 ini pihaknya kembali menganggarkan dana untuk pembangunan jalan letnan jahidin. Hanya saja belum juga direalisasikan oleh dinas PU. “Saya ikut prihatin, malahan kami  dicap pembohong oleh warga yang mengira kami tidak peduli terhadap jalan Letnan Jahidin, padahal semenjak tahun 2013 sudah kami setujui anggaran pembangunannya, namun gagal, tahun 2014 kami setujui lagi, jadi yang salah bukan kami dan tentunya itu sudah tugasnya pihak esekutif,”ungkap Susman. Sementara itu, Bupati BS, H Reskan E Awaludin SE  mengungkapkan  untuk membangun jalan tersebut ada tahapannya dan tidak bisa dalam sekejap. Tahun 2013 pihaknya sudah berupa mencari kontraktor pelaksana, hanya saja gagal dibangun karena putus kontrak, di tahun 2014 ini sedang proses. Bahkan dirinya juga kecewa dengan sikap warga yang tidak sabar menunggu. “Bukannya kami tidak peduli pada kondisi jalan itu, namun butuh proses dan tahapannya panjang, seharusnya warga dapat lebih sabar sebab tahun ini pasti jalan itu dibangun,” Sesalnya. Adapun kepala Dinas PU, Ahmat Waif MM didampingi Kabid Bina Marga, Zainal Arifin SE mengungkapkan jika pihaknya sudah memproses lelang jalan tersebut, bahkan sudah ada kontraktor pemenangnya. Dirinya pun memperkirakan dalam waktu dekat akan segera dibangun. Hanya saat ini masih waktu sanggah. Akan tetapi dirinya memastikan akhir Agustus atau awal September jalan itu sudah dibangun. “ Ini kontraktor pemenangnya, namun saya lupa apa nama CV yang memenangkan  tendernya, ”ucap Zainal  sambil menunjuk seorang pria yang ada di dekatnya kemarin Adapun pria yang disebut sebagai kontraktor oleh Zainal Arifin mengaku bernama Arif. Akan tetapi saat dimintai nama CV dirinya selaku pemenang tender, dirinya pun lupa nama CV miliknya tersebut. Dirinya beralasan, jika CV yang dipakainya itu CV pinjam dari orang lain dan juga dirinya mengaku sebagai pengusaha bidang  Produksi batu. “Saya lupa perusahaan saya karena perusahaan itu pinjam dari orang lain, namun kami  dalam waktu dekat akan segera memulai kegiatan dan dalam kontrak waktu kegiatan selama 120 hari kalender,”kilahnya. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: