Warga Trans Tak Dapat BPJS
BENTENG, BE - Kondisi warga transmigrasi di Desa Rena Kandis Kecamatan Pagar Jati, Bengkulu Tengah sangat memprihatinkan. Pasalnya, sekitar 126 jiwa tersisa lagi dari 40 kepala keluarga (KK). Trans asal Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur ini sudah banyak yang keluar mencari pekerjaan dan merantau, minim perhatian dari pemerintah, selain tidak ada listrik warga tidak mendapatkan jaminan kesehatan atau BPJS. Diakui Kepala Dusun Trans Rena Kandis Pagar Jati, Tri Pranoto, 99 persen warga di Trans Rena Kandis kondisi ekonominya miskin. Warga merasa jadi terisolir dan tinggal di pelosok daerah. \"Miris sekali warga trans, beberapa rumah yang dijaga warga, selain itu banyak yang keluar cari kerja, sangat minim fasilitas,\" akunya. Menurut Tri, jaringan listrik memang sudah masuk. Hanya saja, jalan masih jalan tanah. Selain itu, tidak ada jaminan kesehatan yang diharap-harapkan oleh masyarakat setempat. Tanpa adanya jaminan kesehatan warga sulit mendapat pelayanan kesehatan. “Sudah miskin, sulit dijangkau, mata pencarian morat marit, sekarang jaminan kesehatan dan bantuan sosial nihil,” sampainya. Diterangkannya, awalnya 55 kepala keluarga warga trans masuk ke Rena Kandis, sekarang tersisa hanya 40 kepala keluarga. Selain mencari kerja ke Bengkulu dan kabupaten tetangga, juga ada yang pulang ke rantau. \"Banyak memikirkan minimnya fasilitas, membuat warga merajuk dan pulang ke tanah kelahiran, selain itu merantau lagi ke kota,\" jelasnya. Tri menambahkan, setiap kepala keluarga mendapat 1 hektare tanah yang sudah ditanam kelapa sawit dan karet dengan fasilitas 1 unit rumah kecil. Selama sudah tanam sawit dan karet, warga banyak jadi pengangguran abadi. \"Kebun belum panen, jadi sebagian warga banyak membuat usaha keluarga, tidak dapat dijamin kesejahteraannya dan sangat miskin,\" tutupnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: