Kejari Sebar 4 Ribu Stiker Anti Korupsi

Kejari Sebar 4 Ribu  Stiker Anti Korupsi

CURUP, BE – Meski hari Anti Korupsi sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember lalu sudah lewat, Kejaksaan Negeri (Kejari) Curup, Jum\'at (14/12), pukul 08.00 WIB tetap memeriahkannya dengan melakukan pembagian 4 ribu stiker anti korupsi di lampu merah bundaran Curup.

Terkait kegiatan tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Curup, Sri Susilawati SH MH melalui Kasi Intel, Oktalian Darmawan SH mengatakan, stiker yang dibagikan berisi kampanye melawan korupsi.  Beberapa stiker anti korupsi yang dibagikan, diantaranya berisi tulisan; \"Seandainya uang korupsi digunakan untuk pembangunan dunia bidang pendidikan, maka banyak anak bangsa yang terselamatkan\".

Kegiatan yang berlangsung beberapa jam tersebut, dilakukan mulai dari lampu merah bundaran Curup, Pasar Tengah, Simpang Korem dan lampu merah Jalan Sukaraja Kecamatan Curup Tengah.  \"Stiker serupa juga dibagikan di kantor-kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) RL, kantor pemerintah daerah, Kantor DPRD RL serta kantor-kantor lainnya. Termasuk beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Curup,\" terang Oktalian.

Dengan pembagian stiker ini, lanjut Oktalian, dapat membuka pikiran oknum-oknum yang kerap melakukan tindak pidana korupsi. Sekaligus, hal ini juga diharapkan dapat memberikan azas manfaat yang positif bagi masyarakat untuk tidak melakukan korupsi.  “Setidaknya, hal ini dapat membuka pikiran oknum-oknum yang sering melakukan korupsi. Sebab, dana yang dikorupsi jika digunakan untuk pembangunan, khususnya dunia pendidikan maka akan banyak anak-anak yang tidak akan mengalami kondisi putus sekolah,” ujar Oktalian.

Apalagi, lanjut Oktalian, saat ini banyak sekali anak-anak bangsa yang terancam putus sekolah hanya gara-gara tridak memiliki dana untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.  “Bayangkan saja, dari beberapa kasus korupsi yang telah terjadi, uang yang dikorupsi tersebut dimanfaatkan untuk membantu anak-anak yang terancam putus sekolah, kami yakin angka putus sekolah akan menjadi lebih tertekan,” ujar Oktalian. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: