Minim Buruh Panen Sawit

Minim Buruh Panen Sawit

ARGA MAKMUR, BE - Banyaknya kebun sawit di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), tidak sebanding dengan jumlah buruh pemanen sawit. Hal itu diakui Kadisnakertrans Edi Supriyanto ST, menurutnya, Banyak warga yang kurang memanfaatkan peluang kerja perkebunan tersebut. Padahal. gaji buruh sawit itu mencapai Rp 50 ribu/hari. Padahal, peluang itu bisa dimanfaatkan untuk pengangguran yang butuh pekerjaan. \"Kebun banyak tapi buruh panen jumlahnya sedikit,\" beber Edi. Ia juga mengatakan, minimnya buruh panen sawit itu dikarenakan warga sudah memiliki kebun sendiri. Kalaupun menjadi buruh panen, masih berkutat pada keluarganya. Sedangkan untuk memanen kebun orang lain masih enggan. Jika hal itu dimanfaatkan, berapa serapan tenaga kerja baru yang bisa diakomodir.\"Minimnya buruh panen sawit ini karena pola berfikir warga yang belum maju. Mereka hanya mau bekerja menolong keluarga atau dikebun sendiri saja,\" ujarnya. Sebagaimana diketahui, angka pengangguran di Kabupaten BU mencapai sekitar 35 persen dari jumlah penduduk Bengkulu Utara. Jumlah itu sangat signifikan, namun kemauan warga untuk bekerja di sektor informal sangat rendah.\"Warga enggan bekerja di kebun orang lain. Padahal itu menjadikan jumlah pengguguran terus meningkat,\" demikian Edi. (117)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: