Turis Rusia Tewas, 2 Penyelamat Ikut Terseret Ombak

Turis Rusia Tewas, 2 Penyelamat Ikut Terseret Ombak

\"TEDI BENGKULU, BE - Baru Kamis (19/6) lalu, salah seorang korban tenggelam berhasil diselamatkan. Pantai Bengkulu kembali menunjukkan keganasannya, kemarin. Seorang turis asal Rusia, Ian (44) tewas ditelan ombak Pantai Panjang. Kejadian terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Ian dan temannya Safran (25), yang merupakan seorang jurnalis asal Rusia sedang melakukan liburan di Pantai Panjang Bengkulu. Dikatakan Safran dalam Bahasa Inggris, ia sempat berusaha menyelamatkan temannya yang digulung ombak. Namun usahanya tersebut gagal, karena tubuhnya malah dihempas ombak ke tepi. \"Terakhir saya lihat, dia sudah hanyut ke tengah,\" ujar Safran yang tidak bisa banyak dimintai keterangan karena masih shock. Pantauan BE, beberapa kali tubuh Ian mengapung. Namun, beberapa pengunjung tidak begitu berani untuk menyelamatkan korban karena ombak yang begitu besar. Barulah sekitar pukul 16.30 WIB, Tim Sars gabungan tiba di lokasi. Sialnya, tim penyelamat tersebut tidak membawa peralatan, sehingga tidak begitu banyak membantu. Barulah saat tubuh  Ian kembali mendekat ke bibir pantai, Safran dengan beraninya berlari berusaha menyelamatkan teman sekampungnya tersebut. Melihat itu, beberapa masyarakat dan tim penyelamat terpancing untuk ikut membantu. Namun sayang, para penyelamat yang hanya menggunakan tangan kosong dan hanya mengandalkan keahlian berenang saja tersebut gagal menyambut tubuh korban. Tak hanya itu, salah seorang anggota PMI, Alfiandri malah terjebak di tengah laut. Sialnya, dia tidak menggunakan pelampung. Sehingga, puluhan pasang mata yang menyaksikan kejadian tersebut menjerit histeris shock melihat Alfriandri terombang ambing sambil melambaikan tangannya minta tolong. Sementara itu, tubuh korban (turis asal Rusia) tersebut malah menepi dan berhasil diselamatkan. Para petugas menghentak-hentakkan dada turis tersebut dan memberikan pertolongan pertama kepada korban. Petugas akhirnya membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun, korban meninggal saat dalam perjalanan. Hingga saat ini, jenazah korban juga masih berada di kamar jenazah RS Bhayangkara. Petugas yang fokus menyelamatkan korban asal Rusia tersebut membuat beberapa warga panik dan adu mulut pun tak terelakkan. Pasalnya, korban Alfriadi ternyata berada semakin ke tengah. Melihat itu, salah seorang anggota Basarnas, Rian, langsung terjun untuk menyelamatkan Alfriadi. Dengan pelampung, dia berenang menuju ke tengah dan berusaha menyelamatkan Alfriadi dengan memberikan pelampung yang dikenakannya.  Sial, ombak semakin mengganas dan membuat keduanya malah terombang-ambing menuju ke arah utara. Beberapa petugas penyelamat menggunakan tali berusaha menyelamatkan kedua korban baru tersebut, namun usaha tersebut berkali-kali gagal. Barulah sekitar pukul 17.00 WIB, korban Rian berhasil diselamatkan dan menyisakan satu korban lagi untuk diselamatkan. Anggota Polair akhirnya menerjunkan perahu karet untuk menyelamatkan Alfriadi, namun usaha tersebut gagal. Pasalnya, mesin perahu karet malah rusak karena dihantam ombak. Pun demikian, korban Rian berhasil menyambut tali dari petugas dan akhirnya berhasil diselamatkan oleh petugas. Dilarang Mandi Untuk sepekan mendatang, masayarakat dilarang untuk mandi di sekitar Pantai Panjang. Pasalnya, kondisi ombak sedang tinggi dan sangat rawan terjadi kecelakaan seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sudarto, usai semua korban selamat, kemarin. Dia menambahkan, Dinsos Kota akan segera memasang plang dilarang mandi di sekitar lokasi pantai. \"Kami juga sering meminta bantuan kepada pihak pemerintah provinsi Bengkulu agar ditambah biaya untuk pengadaan peralatan penyelamatan kecelakaan seperti ini. Karena selama ini kami minta bantuan tidak pernah diberikan,\" ujar Darto. Senada dengannya, Kepala Bagian Operasi Kantor Basarnas Bengkulu, Hendra, meminta pemerintah tak hanya memasang plang tapi juga menyebarkan selebaran ke hotel-hotel terkait lokasi rawan di pantai panjang.  Dia juga meminta ada penjaga pantai yang berjaga di lokasi untuk menghindari terjadi kecelakaan lanjutan. Karena menurutnya, jarak antara kantor Basarnas dengan ppantai cukup jauh. \"Kita tadi terlambat karena jarak yang cukup jauh,\" ujarnya. (609)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: