Ijab Kabul Lancar, Tanpa Malam Pertama
MASIH langka untuk di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), adanya seorang tersangka dalam kasus pencabulan yang menikahi gadis pujaan saat tengah menjalankan proses hukuman di kantor polisi. Namun, bagi tersangka Asep (21), warga Desa Pulau Beringin Kecamatan Pondok Kelapa itulah yang harus dijalaninya. Ia harus menikahi gadis pujaannya, Yesi (17) warga Kecamatan Taba Penanjung. Walaupun kemeriahan itu tanpa ada kisah malam pertama, namun proses ijab kabulnya lancar hanya satu kali ucap saja. Mau tahu, ceritanya simak laporan berikut ini. Novriyanto - Pondok Kelapa Kemarin, Mapolsek Pondok Kelapa tidak seperti biasanya. Pasalnya, ruangan aula terlihat ramai dan dihiasi dengan pernak -pernik. Begitu juga polisi baik berpakaian preman dan dinas yang tampak mondar - mandir untuk mempersiapkan proses ijab kabul salah seorang tersangka kasus cabul. Puncaknya, setelah petugas pencatatan pernikahan dari Kecamatan Pondok Kelapa dan pihak keluarga isterinya yang datang ke Mapolsek dengan membawa peralatan untk pernikahan, seperti sejadah, tikar, baju pengantin dan lainnya. Ternyata, pertanda jika sebentar lagi proses ijab kabul akan langsung dilakasanakan. \"Proses ijab kabulnya lancar, hanya satu kali ucap saja,\" ungkap Kapolsek Pondok Kelapa, Iptu Andriyani, SH. Menurutnya, kemudian dilanjutkan dengan acara pemberian mas kawin berupa seperangkat alat sholat, berfoto bersama dan makan bersama. Begitu juga dengan mempelai laki - laki berubah dari mengenakan baju tahanan dengan mengunakan jas layaknya proses ijab kabul biasanya. Hanya saja, setelah selesai melakukan rangkaian proses ijab kabur, tidak ada seperti pengantin yang lain, tampak meriah dengan hiburan dan tamu undangan. Karena, pengantin laki - laki harus kembali masuk kedalam sel tahanan untuk menjalankan hukuman. Sedangkan, pengantin perempuan langsung pulang kerumahnya. \"Sesuai komitmen dengan keluarganya, kita hanya menyiapkan ruangan untuk proses ijab kabul saja,\" terangnya. Sementara itu, pengantin pria, Asep menuturkan, dirinya melamar isterinya itu sudah lama ada sekitar 3 bulan yang lalu, sebelum dirinya ditangkap polisi karena terkait kasus pencabulan dengan warga Pasar Pedati. Sebenarnya, dirinya memang akan melangsung pernikahan dengan pacarnya. Hanya saja, dikarenakan dirinya terlibat aksi pencabulan dan penganiyaan dengan wanita lain sehingga membuat dirinya harus menikah dikantor polisi ini. \"Malu rasanya saya nikah dikantor polisi ini pak,\" akunya. Dijelaskannya, bagi dirinya menikah di kantor polisi ini akan dijadikan sejarah yang paling berarti dalam hidupnya. Karena, tidak seluruh pasangan yang harus menikah saat tengah menjalankan hukuman dengan menyandang status sebagai tersangka dalam kasus perempuan tersebut. Kedepannya, ia berencana akan membina rumah tangga yang sakinah dengan isterinya tersebut. \"Setelah saya keluar penjara nanti, kami akan pesta pak,\" jelasnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: