Pasar Ikan Rp 800 Juta Terbengkalai
BENTENG, BE - Akibat diduga tidak tepat perencanaaan, pembangunan pasar ikan yang terletak di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah (Benteng) senilai Rp 800 juta, kini terbengkalai. Paslanya, bangunan tersebut tidak dapat dipergunakan sesuai peruntukannya. Fasilitas pasar ikan yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai itu tidak berjalan sesuai dengan mestinya. Selain itu, pasar ikan yang diperuntukan bagi pedagang ikan yang berada di pinggir jalan lintas barat itu tidak mau masuk kedalam pasar ikan yang sudah dibangun. Sehingga, membuat kondisinya terbengkalai atau tidak dapat digunakan. \"Untuk apa kami berjualan disana, jika tidak ada yang membelinya,\" ujar pedagang ikan Pondok Kelapa, Rian, kemarin. Menurutnya, alasan pedagang tidak mau masuk berjualan didalam los yang sudah disediakan itu karena lokasi los yang sangat kecil dan air yang timbul dari es ikan itu tidak turun. Sehingga, membuat ikan yang dijual pedagang menjadi busuk. Apalagi, kalau hari panas. Oleh sebab itu, pedagang masih memilih untuk berjualan di pinggir jalan walaupun hanya mengunakan papan bekas. Sebab, katanyam lebih menguntungkan ketimbang harus di lokasi yang mewah. \"Hendaknya, sebelum membangun disosialisasikan kepada pedagang,\" katanya. Dijelaskannya, ironisnya program pasar ikan tidak sukses, namun pihak Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Benteng justru kembali membangun gedung disampingnya. Gedung tersebut, juga tidak diketahui apa kegunaan dan manfaatnya. Sehingga, terkesan hanya menghabiskan anggaran saja. \"Program tidak sukses masih tetap dibangun lagi,\" jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Benteng, Anzori Tawakal, menjelaskan jika pasar ikan itu bertujuan untuk mendapatkan ikan yang higenis. Sebab, jika ikan yang dijual dipinggir jalan itu tidak higenis. Sebab, ikan jika sudah terkena sinar matahari maka tidak higenis dan jika dikonsumsi maka akan membawa dampak yang tidak baik. \"Pasar ikan itu kita siapkan untuk menghasilkan ikan yang higenis,\" terangnya. Ia menambahkan, pihaknya berupaya untuk melakukan penekanan terhadap pedagang ikan agar dapat masuk kedalam pasar ikan yang sudah dibangun. Jika pedagang ikan tidak juga mau maka pihaknya tidak akan mengucurkan program bantuan uang senilai Rp 50 juta per kelompok pedagang ikan tersebut. Selain itu, akan dicarikan pedagang ikan yang akan berjualan dilokasi yang sudah ditetapkan. \"Kalau yang dipinggir jalan tidak mau masuk, ya kita cari yang lain,\" tandasnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: