Toke Luar Masuk, Gabah Melonjak

Toke Luar Masuk, Gabah Melonjak

LEBONG TENGAH,BE - Memasuki masa panen padi pertama tahun 2014 di kabupaten Lebong menjadi daya tarik bagi pelaku usaha dari luar Lebong untuk membeli gabah petani. Kondisi ini cukup menguntungkan para petani. Namun disisi lain, masuknya para toke ini dikawatirkan membuatstok gabah Lebong sebagian besar tersedot keluar. Saat ini harga Jual gabah petani telah melampaui harga tahun kemarin yakni Rp 180 ribu per karung menjadi saat ini Rp 185 ribu per karung. Dikatakan salah satu petani Lebong Marwan (46) warga Kecamatan Bingin Kuning, saat ini harga jual gabah petani kepada toke dari luar Lebong berkisar antara Rp 180 ribu sampai Rp 185 ribu per karung atau setara dengan 4 kaleng gabah. \'\'Harga ini sudah lebih tinggi dari ketentuan pemerintah. Tingginya harga jual gabah pada saat musim panen ini juga menyulitkan para pemilik heller di kabupaten Lebong karena rata-rata pemilik heler hanya berani membeli gabah standar dengan HPP,\'\' kata Marwan. Kondisi sekarang ini cukup dilematis, disatu sisi dengan tingginya harga jual gabah cukup menguntungkan para petani, namun disisi lain dengan kondisi banyaknya toke dari luar Lebong yang masuk mengkawatirkan kita karena rata-rata para petani menjual seluruh hasil panen mereka. Akibatnya stok untuk kebutuhan kabupaten Lebong sendiri dikawatirkan tidak terpenuhi. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lebong Sumiati SP terkait kondisi tersebut menjelaskan, Dinas Pertanian tidak bisa melakukan intervensi terhadap pasar pada saat kondisi harga gabah diatas HPP. \"Kita baru bisa melakukan upaya mendongkrak harga jika pada saat panen kondisi harga jual gabah petani di bawah HPP. Kalau sekarang ya mekanisme pasar lah yang berlaku. Kita sendiri juga heran dengan tindakan para toke-toke dari luar Lebong ini. Tapi, kita tidak bisa berbuat apa-apa,\" jelas Sumiati. Sebelumnya Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi, pada saat melakukan pengukuhan asiosiasi pengelola Heler atau (RMU) beberapa waktu lalu berpesan agar anggota asioasiasi ini dapat menjaga stabilitas stok beras Lebong dan mengupayakan agar produk yang keluar dari Lebong telah dalam bentuk beras yang dikemas. Tapi, tampaknya dengan kondisi sekarang harapan Bupati ini tidak terpenuhi. \"Saya berharap setelah berdirnya asiosiasi ini,produk yang keluar dari kabupaten Lebong bukan lagi berupa gabah sepeti yang terjadi selama ini, tetapi produk yang kita pasarkan adalah beras yang telahdi olah oleh Heller anggota Asiosiasi. Ini lebih menguntungkan daerah dan dapat menjaga ketahanan pangan di Lebong,\" kata Bupati.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: