Bando-Suherman, Bahas Potensi Gunung Kaba

Bando-Suherman, Bahas  Potensi Gunung Kaba

\"\"CURUP, BE - Bupati Kabupaten Kepahiang Bando Amin C Kader sekitar pukul 08.30 WIB kemarin, mendatangi ruang kerja Bupati Rejang Lebong H Suherman SE MM. Pertemuan empat mata itu ditujukan untuk membahas potensi panas bumi yang bisa menjadi salah satu sumber energi listrik Gunung Kaba.

Dikonfirmasi wartawan, Bando mengaku, energi panas bumi yang ada di Gunung Kaba yang berada di lokasi dua kabupaten yakni Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, merupakan potensi alam yang belum termanfaatkan.   Nantinya akan dibagi porsi yang sama. \"Kalau Rejang Lebong dapat 1 kilo ya Kepahiang dapat 1 kilo juga, sehingga potensi alam itu benar-benar bisa dimanfaatkan,\" tutur Bando singkat.

Di bagian lain, Suherman menerangkan, pertemuan dirinya dengan Bupati Kepahiang membahas masalah panas bumi yang ada di Rejang Lebong dan Kepahiang. Dijelaskanya, berdasarkan survei dari kemegtreian ESDM Pusat, ada sumber energi panas bumi di kawasan dua Kbaupaten Rejang Lebong dan Kepahiang. Untuk membuktikan hal tersebut perlu adanya survei. \"Kalau informasinya, energi panas bumi di dua Kabupaten ini untuk Rejang Lebong antara areal 14 hektar disekitar gunung kaba dan 21 hektar di Kabupaten Kepahiang di areal yang sama, bahkan sudah di survei,\" tutrnya.

Meski benar nantinya setelah dilakukan penelitian, bupati hanya berharap tujuannya untuk pembangunan dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. \"Kalau memang benar ada perlu ada penelitian dan pengeboran, meskipun bagi hasilnya cukup lumayan, harapan saya nantinya cuma ada pembangunan dan bis abermanfaat bagi masyarakat,\" ujarnya.

Dibagian lain, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rejang lebong Drs Darmansyah menjelaskan, sesuai dengan surat kementerian ESDM ada sumber energi panas bumi di wilayah gunung kab diantaranya di Kabupaten Kepahiang dan Rejang lebong.

Energi panas yang berada di antara gunung kaba diperkirakan mencapai 300 Megawatt yang bisa mengaliri provinsi Bengkulu, Sumsel bahkan se sumatera. \"Kalau memang ada, bisa mengaliri sumberlistrik sesumatera, dan ini perlu adanya penelitian ulang dengan rencananya akan mengundang peneliti geologi dari Bandung,\" jelasnya.

Kemudian, untuk mengambil sumber panas bumi perlua dilakukan pengeboran. \"Kita teliti dulu kebenaranya ada apa tidaknya, nanti kalau memabhg pasti akan dilakukan pengeboran,\" katanya.

Sementara itu, untuk masalah bagi hasil sesuai dnegan ketentuan surat dari ESDM Pusat, untuk pusat sebanyak 60%, provinsi Bengkulu 16%, 32% untuk Daetah Penghasil dan 32 % untuk daerah penyangga. \"Cukup lumaytan, kalau memang panas bumi di dua kabupaten ini ada dan bisa diambil manfaatnya,\" ujarnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: