Pasangan yang Tidak Punya Anak Lebih Bahagia

Pasangan yang Tidak Punya Anak Lebih Bahagia

PASANGAN yang menikah belum merasa kebahagiaan mereka sempurna bila belum memiliki anak. Namun ternyata sebuah studi menemukan pasangan yang tidak punya anak justru lebih bahagia daripada yang punya anak.

Peneliti mendapatkan kesimpulan ini setelah melakukan wawancara dan survei terhadap lebih dari 5.000 orang dari berbagai usia, status pernikahan dan orientasi seksual. Ketika diminta mengukur kualitas hubungan mereka, ternyata yang tak punya anak terlihat paling bahagia.

Ini berlaku baik bagi responden pria maupun wanita. Keduanya sama-sama mengaku tak punya anak membuat kualitas hubungan mereka menjadi sangat memuaskan.

Responden juga merasa pasangan lebih menghargai mereka dan lebih berusaha untuk mengelola hubungan, misalkan dengan sering meluangkan waktu untuk kencan atau sekadar ngobrol dibandingkan responden yang mempunyai anak.

Namun jawaban menjadi berbeda ketika responden ditanya seberapa bahagia kehidupan mereka ketika mempunyai anak ataupun tidak. Hasilnya, yang paling bahagia dibandingkan kelompok responden lainnya adalah para ibu atau wanita yang memiliki anak. Sebaliknya pria yang sudah memiliki keturunan tak lebih bahagia daripada mereka yang tidak punya anak.

Studi yang dilakukan tim peneliti pimpinan Dr. Jacqui Gabb dari Open University UK itu juga menemukan hal-hal kecil yang bisa menjadi kunci dari sebuah hubungan yang bahagia.

Setelah meminta responden untuk menuliskan dua hal yang dilakukan pasangan dan membuat mereka merasa dihargai, peneliti mencatat yang cukup sering ditulis antara lain membuatkan secangkir teh untuk pasangan, menutup korden di malam hari, menyalakan musik dan berdansa bersama.

Tapi dari sekian banyak aktivitas sederhana yang dapat menguatkan hubungan, ternyata yang paling menonjol adalah mengucapkan terima kasih.

Lalu apa yang membuat pasangan tidak puas pada hubungan?

\"Selain kurangnya keintiman dan masalah komunikasi, ada juga hal-hal yang tampaknya sepele tapi bisa membuat seseorang cenderung malas kepada pasangannya, antara lain karena pasangannya mengemudi terlalu lambat, berisik saat makan, lupa mematikan lampu di malam hari dan hobi gigit-gigit kuku. Jadi memiliki anak bukan satu-satunya hal yang bisa membuat pasangan bahagia.\" kata Dr. Jacqui, seperti dilansir Daily Mail, Senin (28/4).(fny/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: