Prioritaskan Enggano, Kaur dan Binduriang
BENGKULU, BE - Ribuan peserta calon brigadir polisi serta orang tua/wali perserta kemarin (22/4) mendapatkan pengarahan mengenai tahapan seleksi oleh Kapolda Bengkulu, Brigadir Jendral Drs Tatang Sumantri SH MH. Kapolda mengatakan, bahwa seleksi calon anggota Polri di Polda Bengkulu bebasan dari kolusi, korupsi dan nepotime (KKN), sehingga orang tua tidak perlu khawatir anaknya tidak akan lolos karena tidak menyediakan uang sogokkan. \"Saya sampaikan bahwa tidak ada KKN dalam penerimaan anggota ini. Sehingga orang tua peserta tidak perlu mendatang bisikan-bisikan dari sumber lain yang mengatakan harus bayar untuk masuk anggota Polri,\" tegas Kapolda. Kapolda juga mengatakan, dalam seleksi tersebut bila ia akan memperioritasan peserta dari Pulau Enggano, Kabupaten Kaur dan Binduriang Rejang Lebong. Nantinya anggota daerah yang lolos tersebut juga akan ditugaskan ke daerah asalnya masing-masing, sehingga anggota baru tersebut tidak terlalu kaku dalam bertugas karena berada di daerah kelahirannya sendiri. \"Ada yang dari Pulau Enggano,\" tanya Kapolda kepada para peserta. Saat ditanya Kapolda tersebut satu orang peserta laki-laki berdiri dan disambut oleh tepuk tangan peserta dan orang tuanya. Kemudian Kapolda juga meminta peserta dari Kaur dan Binduring berdiri, ada 6 orang peserta yang berdiri. “Jangan takut dan minder walaupun daerah kalian dikenal dengan daerah rawan kejahatan. Kalian harus tunjukan mampu menjadi anggota Polri dan nantinya bertugas di tanah kelahiran untuk mengubah pandangan masyarakat terkait daerah tersebut,\" ungkap Kapolda. Kapolda mengatakan, dalam seleksi tahun ini ada peningkatan animo peserta yang dalam tahun lalu tidak mencapai 2.000 perserta namun tahun ini pesertanya mencapai 7.000 lebih. Tetapi yang lolos seleksia administrasi awal dan diberikan nomor peserta hanya sebanyak 3.061 orang. Untuk lolos menjadi anggota Polri tersebut peserta harus mampu melewati tahapan selesai administrasi awal, tes kesehatan, tes psikolog, tes kemampuan jasmani dan rohani. Tentunya dengan catatan peserta tidak memiliki kelainan atau cacat fisik dan menderitan penyakit. Sebab peserta yang diterima adalah orang-orang yang benar-benar sehat jasmani dan rahoni sehingga siap untuk mengabdi dan menjaga keamanan masyarakat dimanapun ditugaskan. \"Kita mencari yang terbaik, sehingga seluruh bagian tubuhnya diperiksan mulai dari ujung kaki sampai keujung rambut,\" ujarnya. Dalam pengarahan tersebut, Kapolda juga mengungkapkan bila seluruh kesehatan peserta akan diperiksa dalam uji kesehatan hingga pada kesehatan kelamin juga harus dilakukan test. Tentunya yang melakukan tes adalah orang-orang yang ahli dan profesional dibidangnya. Tahapan tes sendiri belaku untuk semua peserta tidak ada perbedaan, sehinga baik calon laki-laki maupun perempuan akan mendapat tes yang sama. Sementara itu dalam kegiatan yang sama Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengingatkan kepada para peserta untuk tidak terlalu percaya diri terutama peserta yang berasal dari Enggano, Kaur dan Binduring. Sebab meskipun Kapolda mengatakan akan memprioritaskan peserta dari ketiga daerah tersebut, bukan berarti peserta tersebut otomatis lolos seleksi. \"Jangan terlalu PD meskipun diprioritaskan, bila tidak mampu melewati rangkaian seleksi maka akan gugur juga,\" sebut Gubernur. Junaidi Hamsyah juga mengingatkan orang tua peserta agar tidak mencoba untuk melakukan sogokan agar anaknya lolos menjadi anggota Polri. Ikutilah semua tahapan yang ada, dan yakin kepada anaknya sendiri bila memang adanya memiliki nilai bagus maka akan lulus. \"Jangan hambur-hamburkan uang, nanti uang habis anak tidak lulus,\" sebut Junaidi yang disambut tepuk tangan para peserta dan orang tua. Junaidi mengatakan Polda Bengkulu menjamin seleksi anggota tersebut dilakukan dengan transfaran dan bebas dari KKN. Salah satu langkah yang diambil dengan mengumpulkan orang tua dan peserta untuk mendapatkan pengarahan langsung dari Kapolda mengenai tahapan seleksi. \"Selama saya menjadi Gubenur baru kali ini diudang dalam kegiatan seleksi seperti ini, para peserta harus tunjukan kemamapuan bial kalian layak menjadi anggota Polri,\" katanya. Gubernur juga mengingat para perserta yang nanti gagal dalam seleksi brigadir polisi tersebut untuk tidak terlalu kecewa, sebab nantinya bila tidak lulus perserta tersebut masih bisa untuk mengikuti seleksi CPNS di Pemprov. \"Sejauh ini memang hanya TNI/Polri yang masih menerima tamatan SMA sederat. Di pemprov dan daerah sudah tidak ada lagi,\" terangnya. Harus Lepas Jilbab Di sisi lain, karena tidak ada aturannya untuk para anggota Polisi Wanita (Polwan) yang menggunakan jilbab, maka peserta harus melepaskan jilbabnya untuk mengikuti tahapan seleksi calon brigadir polisi tahun 2014. Hal tersebut diungkapkan langsung Kapolda Bengkulu Brigadir Jendral Polisi Drs Tatang Sumantri SH MH usai pengarahan kepada peserta dan orang tua/wali calon birpol di STQ kemarin (22/4). \"Ya karena belum ada aturannya maka peserta tersebut harus melepas jilbabnya,\" tegas Kapolda. Bila tidak melepas tentunya para peserta tersebut akan kesulitan mengikuti tahapan seleksi mengingat seleksi sendiri cukup berat karena para peserta kana dites push up, sit up serta lari dan lainnya. Dari para seperta calon Polwan ada bebarapa yang berhijab. \"Kepada para peserta juga sudah diberikan penjelasan tentang tahapan seleksi, tentunya peserta akan mengerti,\" ungkap Kapolda. Dijelaskan Kapolda, sejauh ini belum ada peraturannya mengenai anggota Polri yang berhijab sehingga semua peserta harus mengikuti seluruh aturan yang belaku. \"Semua peserta selain harus melewati tahapan seleksi, tentunya harus juga menaati aturan yang berlaku,\" katanya. Kapolda menyebutkan, sejauh ini hanya ada di Provinsi Nanggro Aceh Darusalam yang memiliki aturan anggota Polri wanita bisa mengunakan jilbab.(320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: