Cuaca Buruk, Panen Kopi Marosot

Cuaca Buruk, Panen Kopi Marosot

BINTUHAN, BE- Hasil panen buah kopi di perkebunan daerah Kecamatan Maje saat ini merosot drastis. Hal ini diakui oleh petani kopi Pematang Nanas Alandi (33) mengatakan, penyebab merosotnya hasil panen kopi ini lantaran cuaca kurang bersahabat saat musim kopi berbunga. Kala itu cuaca panas menyengat. Sehingga bunga kopi layu. Saat seperti kondisi cuaca beruba musim hujan. “Sehingga setengah dari bunga milik mereka banyak yang rontok. Dengan kondisi ini, maka putih kopi akan berkurang, pada hal saya dengan petani lainya  memupuk tanaman dengan baik,” ujar Alandi kepada BE kamarin. Dikatakanya, berdasarkan pengalaman, kebun miliknya dengan luas berkisar satu hektar, setiap musim panen mendapat hasil kisaran 1,5 ton. Tapi kali ini hasil kopinya paling maksimal hanya mendapat 600 kilogram (Kg). Secara hitungan ekonomi, ia mengalami kerugian yang besar dengan kondisi seperti ini. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kondisilah yang membuat seperti ini. “Saya masih bersyukur, walaupun  hasil turun banyak. Saya masih diberi kesehatan, saya berharap semoga saja pada saat musim panen mendatang lebih banyak lagi,” harapnya. Hal senada juga diakui Marwan (42) petani kopi Desa Maje, ia mengatakan semenjak hasil panen merosot ini, ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Namun ia juga selalu berusaha untuk merawat kopinya dengan baik. “Untuk perawatan seperti pupuk tetap kita lakukan seperti biasa. Yang menentukan banyaknya hasil panen ini itu cuaca inilah, kalau bagus, bagus juga hasilnya,”ujarya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: