Rokok Elektrik Dongkrak Jumlah Perokok
BANYAK orang beralih ke rokok elektrik dengan harapan bisa berhenti dari kebiasaan merokok. Kenyataannya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak yang menggunakan rokok elektrik, makin banyak pula jumlah perokok tembakau. \"Kami menemukan bahwa rokok elektrik berhubungan dengan peningkatan jumlah perokok di kalangan remaja dewasa, bertentangan dengan gagasan bahwa rokok ini efektif membantu orang berhenti merokok,\" kata peneliti bernama Lauren Dutra seperti dilansir laman University Herald, Sabtu (15/3). Para peneliti mengamati kebiasaan merokok 38.000 anak sekolah menengah dari data National Youth Tobacco Survey yang dilakukan U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Selama bertahun-tahun, CDC melakukan survei tentang kebiasaan merokok. Pada tahun 2011 dan 2012, CDC juga mengamati rokok elektrik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada rentang waktu tersebut terjadi peningkatan jumlah pengguna rokok elektrik. Tahun 2011, 3,1 persen remaja mengisap rokok elektrik minimal 1 kali dan 1,7 di antaranya juga merokok tembakau. Tahun 2012, jumlah remaja yang menggunakan rokok elektrik naik menjadi 6,5 persen dengan rincian 2,6 persen menggunakannya bersama-sama dengan rokok tembakau dan 4,1 persen hanya rokok elektrik. Dari jumlah itu, 2 persen mengisap rokok tembakau sampai sekarang. \"Kami melihat penggunaan rokok elektrik meningkat di kalangan remaja, dan sepertinya tidak berhasil membuat mereka berhenti merokok,\" kata Dutra lebih lanjut. Temuan ini sekaligus memunculkan pertanyaan, benarkah rokok elektrik justru menjadi pintu gerbang bagi para remaja untuk berkenalan dengan rokok tembakau? Sayang, para peneliti belum bisa menyimpulkan jawabannya karena penelitian terbaru ini tidak melihat adanya hubungan sebab akibat di antara keduanya.(fny/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: