Walikota Ajak Pedagang Dialog
BENGKULU, BE - Walikota H Helmi Hasan SE melalui Kabag Humas Setda Kota, Dr Salahuddin Yahya MSi, mengatakan, pihaknya membuka pintu seluas-luasnya bagi para pedagang se Kota Bengkulu untuk membahas Peraturan Daerah (Perda) Kota Bengkulu Nomor 07 Tahun 2013 tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Dia mendeklarasikan, untuk mencari solusi atas permasalahan ini, Pemerintah Kota secara terbuka mengimbau agar setiap pedagang se Kota Bengkulu hadir dalam program salat zuhur berjamaah di Masjid Akbar At Taqwa Kelurahan Anggut Atas, hari ini. \"Kami tidak mau berbicara kalau sekedar dengan 10 perwakilan pedagang. Kami tidak mau bertemu dengan orang-orang yang sekedar mengatasnamakan pedagang. Beberapa tokoh demo datang kepada kami. Kami bilang tidak ada persoalan. Perda sudah berlaku, untuk kemudian diterapkan Perwal (Peraturan Walikota). Perwal ini aja belum disahkan. Kami juga undang DPRD untuk datang ke Masjid Akbar untuk berdialog bersama pedagang. Kalau pedagang menolak berarti niat mereka tidak baik. Itu bisa saja ditunggangi kepentingan kelompok. Kenapa harus menurunkan Helmi Hasan? Ini kan politis. Seluruh pedagang, Pemerintah Kota mengundang seluruhnya ayo hari Rabu kita berdialog. Dengan niat bagaimana pedagang sejahtera. Ayo kita bersatu perangi pungli. Kalau ada pungli silahkan laporkan. Kita tangkap orangnya,\" katanya panjang lebar saat ditemui diruang kerjanya, kemarin. Menurut Daeng, sapaan akrabnya, pihaknya memberikan apresiasi atas aksi yang dilakukan oleh para pedagang. Daeng menyatakan, walikota tidak akan pernah menutup diri terhadap semua aspirasi, demonstrasi, bahkan caci maki yang dilakukan oleh kelompok atau pribadi tertentu. \"Kami pikir dengan adanya demokratisasi, wajar ada aksi. Semua orang berhak menyampaikan aspirasinya terhadap persoalan apapun. Dalam banyak kesempatan kita selalu terbuka. Misalnya, setiap tahun kita buka pertanggungjawaban kinerja setahun kepada seluruh orang. Partai apapun, suku apapun, kelompok apapun sudah kita terima untuk memberikan masukan. Inilah bentuk tanggungjawab pemerintah kepada rakyatnya. Setiap saat kita juga menyampaikan tanggungjawab kepada DPRD. Kita juga bertanggungjawab kepada Allah SWT. Atau ada saat kita membahas masalah honorer KII ketika usai salat magrib hari Senin. Kita berdiskusi dengan tenang, tidak ada sampah, honorer dapat teh kotak, solusi dapat, ibadah dapat. Begini kan enak,\" urainya.
Pedagang Pro dan Kontra Menanggapi hal ini, Koordinator Lapangan (Korlap) Pedagang Pasar Kota Bengkulu Bersatu, Marwandi, mengatakan, bilamana Pemerintah Kota memberikan surat resmi kepada para pedagang, pihaknya akan menerima undangan tersebut. Hanya saja, saat pembahasan dilaksanakan di masjid, ia meminta agar walikota dapat fokus untuk menyelesaikan masalah yang ada. \"Pembahasannya nanti jangan sampai melenceng kemana-mana,\" ujar Marwandi. Menurutnya, bilamana belum ada jalan keluar dari persoalan ini, maka pihaknya akan kembali memimpin aksi demonstrasi yang lebih besar lagi. Ia juga mengimbau agar Pemerintah Kota dapat menahan diri dan tidak memperkeruh suasana dengan menuding bahwa para pedagang ditunggangi. \"Bayangkan, siapa yang bisa menutup seluruh pintu kios pedagang untuk aksi kalau bukan kesadaran mereka. Bahkan lebaran pun biasanya tidak sanggup membuat pedagang sampai tutup jualan. Kami berharap pemerintah bisa fokus dengan masalah Perda tentang Retribusi Pelayanan Pasar,\" sampainya. Pandangan yang berbeda disampaikan perwakilan pedagang Pasar Barukoto II, Syaiful. Menurutnya, urusan pasar yang duniawiah tidak bisa dicampuradukkan dengan urusan salat yang bersifat keakheratan.\"Masjid tempat yang suci. Bukan untuk berdebat,\" ungkapnya. Senada disampaikan perwakilan pedagang Pasar Minggu, Iwanto Junaidi. Mantan Ketua Pasar Subuh yang dilengserkan oleh anggotanya sendiri ini justru menolak undangan walikota tersebut. \"Silahkan saja kalau mau salat berjamaah. Kita ini bukan PNS yang bisa ditekan. Kita ingin bertemu walikota dikantornya karena ini masalah pemerintah, bukan masalah agama. Kami bersama APPSI bahkan sudah menyiapkan aksi yang lebih besar lagi. Lihat saja nanti,\" koarnya. Dewan Bersedia Hadir Dibagian lain, DPRD Kota Bengkulu menyatakan bersedia ikut serta dalam dialog bersama antara walikota dengan pedagang se Kota Bengkulu. Disampaikan Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu, Irman Sawiran SE, pihak legislatif akan mengirimkan delegasinya untuk hadir dalam dialog ini. \"Di zaman Rasulullah SAW, masjid itu selain tempat ibadah juga sering digunakan sebagai tempat untuk konsolidasi umat muslim. Saya imbau pedagang untuk hadir dalam dialog ini. Jangan hanya mementingkan ego sendiri. Saya sendiri diluar kota. Namun ada rekan saya yang akan hadir,\" kata politis PKS yang dikenal lugas ini. Irman menjelaskan, para pedagang harus menggunakan kesempatan ini dengan seluas-luas mungkin untuk menyampaikan aspirasi. Namun ia mengajak agar setiap persoalan disampaikan dengan ketenangan hati. \"Masjid juga merupakan rumah kita semua untuk menyelesaikan setiap persoalan secara bersama-sama,\" paparnya. Pantauan BE dilapangan, sejumlah pasar sudah kembali beraktifitas dengan normal. Mayoritas pedagang mengaku melakukan aksi dengan murni, tanpa paksaan dan intimidasi. Bahkan sebuah spanduk berisi dukungan 5 ribu tandatangan menolak Perda tentang Retribusi Pelayanan Pasar terbentang di Pasar Barukoto II. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: