NTP Bengkulu Sebesar 97,32

NTP Bengkulu Sebesar 97,32

BENGKULU, BE- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, terus melakukan pemantauan terhadap harga-harga pedesaan di Provinsi Bengkulu. Hal itu untuk menentukan Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. \"Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani, Semakin tinggi diatas angka 100 maka akan petani akan semakin sejahtera namun begitu juga sebaliknya,\" ungkap Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Dodi Herlando MEcon. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Bengkulu pada bulan Februari 2014, NTP Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen dibanding bulan Januari 2014, yaitu dari 97,30 menjadi 97,32. Kenaikan tersebut disebabkan oleh indeks harga yang dibayar petani, berupa barang dan jasa baik untuk dikonsumsi rumah tangga, maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. Sementara indeks harga hasil produksi pertanian yang diterima petani tidak mengalami perubahan. Namun, untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) terjadi penurunan sebesar 0,32 persen, yaitu dari 102,70 pada Januari 2014 menjadi 102,37 pada Februari 2014. Hal itu terjadi karena terjadi kenaikan indeks harga yang dikeluarkan petani untuk biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,32 persen. \"Dilihat dari semua subsektor, hampir semua subsektor mengalami kenaikan pada bulan Februari lalu kecuali subsektor perkebunan rakyat,\" tambah Dodi Perubahan NTP pada masing-masing subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan 97,17 atau naik sebesar 1,25 persen, subsektor hortikultura 98,62 atau naik 0.95 persen. Subsektor tanaman perkebunan rakyat 95,25 atau turun 1,06 persen, subsektor peternakan 102,02 atau naik 0,52 persen, subsektor perikanan 101,60 atau naik 0,10 persen. Subsektor perikanan kelompok perikanan tangkap 99,10 atau naik 1,12 persen dan subsektor perikanan kelompok perikanan budidaya 102,53 atau naik 1,32 persen. Sementara itu, untuk nilai tukar pertanian di Provinsi Bengku pada bulan Februari juga mengalami kenaikan kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat. Sedangkan harga yang dibayar petani mengalami penurunan. Penurunan tersebut hampir terjadi pada semua subsektor kecuali subsektor peternakan. \"Sementara itu, perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga atau indeks harga konsumen perdesaan mencerminkan angka deflasi sebesar 0,09 persen. Hal ini terjadi karena menurunnya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran,\" tutup Dodi.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: