2015, Anak Wajib PAUD

2015, Anak Wajib PAUD

BENGKULU,BE- Kewajiban belajar bukan hanya diterapkan dalam pendidikan wajar (wajib belajar) sembilan tahun, tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja. Namun, saat ini Kementerian pendidikan dan kebudayaan  RI tengah menggagas pelaksanaan wajib belajar dimulai pada Pendidikan Anak Usia Dini (Wajar PAUDNI). \"Akhir tahun 2014, dalam RPJP wajib belajar PAUDNI dilakukan,\" kata Dirjen PAUDNI Kemendikbud, Dr Esman Samsudin SH MPd saat membuka talk show strategi Pengembangan PAUD yang berkualitas di Bengkulu. Tahun ini, katanya menjadi momentum yang tepat, pasalnya ditahun politik dan akan adanya pergantian kabinet. Momentum inilah dijadikan dasar perubahan wajar ini. Wajar PAUDNI itu, kata Esman akan membatasi usia anak masuk SD, khusus usia 4 sampai 6 tahun. Diusia itu, mereka harus  melalui PAUD, tidak ada lagi anak yang bisa diterima masuk di Sekolah Dasar. \"Mulai 2015 anak yang masuk SD harus mengikuti Wajar PAUDNI,\" katanya. Diakuinya, pemberlakukan wajar PAUDNI akan banyak konsekuensi yang akan terjadi, sekolah harus siap tidak menerima anak didik PAUDNI dibawah usia itu, dan pemerintah pun harus mempersiapkan anggaran prasarana itu. Wajar Paudni ini, kata Esman akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan kesejahteraan  guru PAUD. Karena dengan wajar PAUDNI, maka tingkat kesejahteraan guru Paud akan meningkat. Disisi lain, pengembangan PAUD di provinsi Bengkulu cukup bagus, Bengkulu berada di posisi ke-23 dari 33 provinsi di Indonesia. \"Bengkulu berada diperingkat 9 dari bawah,ini menandakan program satu desa satu PAUD belum tercapai,dan pembangunan PAUD di Bengkulu belum merata,\" cetusnya. Disisi lain, acara talk show itu berlangsung di gedung serbaguna Pemda provinsi itu diikuti, 437 peserta guru TK se-provinsi Bengkulu. Acara itu menghadirkan narasumber dari Dirjen Paud, Dr Esman Samsudin SH MPd, Ketua IGTKI pusat, Hj Farida Yusuf, Ketua PKK provinsi Bengkulu, dan selaku moderator  Kabid PAUD Diknas Provinsi, Achmad Meri Sasdi Jantan MPd. Dalam sambutannya, ketua IGTKI provinsi Bengkulu, Wisna SPd menuturkan, talk show ini bertujuan untuk menjalin silahturahmi antar guru, sekaligus mengetahui perkembangan PAUD di Bengkulu, dan strategi apa yang akan dilakukan untuk kemajuan PAUD. Program yang akan berimbas pada kesejahteraan guru IGTK. Saat ini jumlah guru taman kanak-kanak dan PAUD di provinsi Bengkulu mencapai 2.824 orang. Diketahui dari jumlah itu, 267 guru telah berstatus Pegawai negeri Sipil, dan 367 orang telah sertifikasi. Sumber daya manusia pendidik PAUD dan TK itu masih minim. Jika dipersentasikan 40 persen pendidik PAUD/TK saat ini masih sebatas tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA).(247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: