KAMMI: Waspadai Spekulan Solar

KAMMI: Waspadai  Spekulan Solar

CURUP, BE - Kelangkaan solar yang terjadi seminggu terakhir, harus benar-benar disikapi serius, cepat dan tepat oleh semua pihak terkait. Pasalnya, kelangkaan hanya terjadi pada bahan bakar solar, bukan bahan bakar lain.

\"Kita belajar dari pengalaman, bagaimana isu keniakan bahan bakar membuat warga begitu panik hingga menimbulkan antrian panjang kendaraan bahkan kemacetan. Kami khawatir kelangkaan bahan bakar solar dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan menimbun bahan bakar.  Kami minta pemerintah, pertamina dan kepolisian segera mewaspadainya,\" pinta Dewan Pembina Departemen Kajian Stategis Politik KAMMI RL, Aditya Gumay.

Dijelaskan Aditya, permainan harga di SPBU sudah sangat terbuka, namun tidak ada tindakan tegas dari aparat kepolisian sehingga para spekulan dengan sangat leluasa meraup keuntungan dari bahan bakar bersubsidi. Sementara permasalahan kelangkaan solar bersubsidi di Rejang Lebong terus terjadi. Dikhawatirkan, hal ini dapat menyebabkan naiknya harga eceran solar di tingkat pengecer. “Yang lebih mengkhawatirkan lagi jika dampak kelangkaan solar ini meluas dan mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat Rejang Lebong,” tegas Aditya.

Dilanjutkan Aditya, hal itu tidak menutup kemungkinan terjadi, sebab saat ini kondisi realnya sebagian besar warga yang berprofesi sebagai supir truk angkutan tidak dapat mengoperasikan kendaraannya. Bahkan, sebagian usaha galian C juga menunda aktifasi kegiatannya dikarenakan kosongnya persediaan solar.  “Menurut saya, rentetan dampak ekonomi yang akan terjadi karena langkanya solar yaitu, supir truk tak bisa beroperasi untuk melayani kebutuhan warga RL, sehingga tidak ada setoran untuk pelaku usaha yang selanjutnya digunakan sebagai sumber gaji karyawan. Akibatnya, usaha terpaksa di hentikan, sementara karyawan itu sendiri tidak bias memberikan nafkah kepada keluarganya. Jadi jika sudah begitu berarti perekonomian kita lumpuh,” jelas Aditya.

Dibagian lain, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop ukm perindag) Rejang Lebong (RL), Drs Muradi tidak menampik kondisi tersebut. Setidaknya, pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkulu mengenai langkah upaya apa saja yang akan dilakukan untuk menangani krisis solar tersebut. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: