Pupuk Bersubsidi Capai 1.500 ton

Pupuk Bersubsidi Capai 1.500 ton

TUBEI,BE - Jika tidak ada oknum spekulan pupuk yang bermain disaat proses distribusi pupuk ke petani. Dipastikan kebutuhan akan pupuk bersubsidi jenis urea di Kabupaten Lebong ditahun 2014 ini akan terpenuhi. Betapa tidak, jatah pupuk bersubsidi jenis urea untuk Kabupaten Lebong mencapai 1.500 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.100 tonnya, akan didrop pada bulan Februari 2014 ini. Menyusul tingginya kebutuhan pupuk ditingkat petani sehubungan dengan telah dimulainya musim tanam pertama. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lebong, Ir Rudi Panca Warman didampingi Kabid Perlintan Ahmad Sutarjudin mengatakan, jika melihat kebutuhan pupuk bersubsidi ditahun 2013 lalu, maka dipastikan jumlah 1.500 ton akan mencukupi hingga musim tanam kedua tahun 2014 ini. \"Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2013 lalu dan tidak semuanya terserap. Makanya harapan kita jumlah kuota tersebut bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2014, sesuai dengan RDKK yang sudah diajukan masing-masing kelompok tani. Sehingga tidak ada keluhan lagi kelangkaan pupuk bersubsidi,\" ungkap Rudi. Dia mengatakan, bahwa berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, kelangkaan pupuk kerap terjadi lantaran maraknya praktik ijon oleh oknum-oknum tertentu. Praktik ijon ini sendiri mengakibatkan petani kesulitan memperoleh pupuk, lantaran petani tidak diizinkan membeli pupuk secara kontan, melainkan harus hutang dan dibayar dengan harga dua kali lipat pada saat panen. Pembayaranpun bisa dengan satu karung padi saat panen. \"Upaya pengawasan dalam proses pendistribusian pupuk terus dilakukan. Baik oleh dinas terkait maupun pihak kepolisian dan kejaksaan. Tapi, memang tidakĀ  bisa dipungkiri bahwa praktik ijon tersebut masih ada. Inilah salah satu yang harus diberantas sehingga bisa mengurangi potensi terjadinya kelangkaan pupuk,\" kata Rudi. Untuk itu, kedepannya dibutuhkan sinergitas semua pihak untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan pupuk disaat petani memasuki musim tanam. \"Termasuk sikap pro aktif petani dan pihak pengecer. Jadi, setiap mau turun tanam, petani tidak dipusingkan dengan langkanya pupuk,\" pungkas Rudi.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: