Media Didominasi Informasi dan Hiburan

Media Didominasi Informasi dan Hiburan

 

\"DahlanBENGKULU, BE- Berdasarkan Undang-undang nomor 40 tahun 1998, memiliki empat peran yaitu sebagai hiburan, informasi, pendidikan dan kontrol Sosial. Namun pada kenyataannya, saat ini media masih didominasi pada perannya sebagai media informasi dan hiburan. Hal ini disampaikan menteri komunikasi dan informatika (menkominfo) RI Tifatul Sembiring pada acara pembukaan konvensi media massa di Grage Hotel Horizon, kemarin (8/2). \" Hingga saat ini, media masih menitik beratkan pada informasi dan hiburan. Walaupun ada peran yang lain,\" kata Tifatul. Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini edukasi kurang mendapat tempat di media. Sedangkan untuk kontrol sosialnya saat ini, media masih dimanfaatkan partai politik. Salah satunya yaitu pemilik media yang menjadi politisi. Terkait dengan menjelang pelaksanaan pemilu yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, secara tidak langsung akan memberikan andil dalam golput. Hal tersebut tidak terlepas dari pemberitaan yang dilakukan oleh media massa. \"Meskipun saya belum pernah melaksanakan riset. Namun pada saat saat melakukan dialog dengan mahasiswa di Sumatera Utara, mereka bosan mendengar berita tentang buruknya pemerintahan dengan korupsi dan amoral yang ada, sehingga bisa memicu golput,\" tambah Tifatul. Sementara itu, terkait denagan fenomena golput yang terjadi di Indonesia. Tifatul menyatakan terjadi tren peningkatan, baik disetiap Pemilu maupun Pilkada. Menurut Tifatul, pada Pemilu 1999 angka golput yang terjadi sebesar 10,2 persen. Pada pemilu 2004 meningkat menjadi 23,3 persen dan pada tahun 2009 kembali meningkat menjadi 29 persen. Sementara itu, dilihat dari Pilkada yang dilakukan terakhir, pada Pilkada sebesar 32, 2 persen, Deli Serdang sebesar 59 persen, Riau 40 persen, Makasar 50 persen, Jatim 42 persen dan Jateng sebesar 51 persen. Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Bagir Manan menyampaikan konvensi media massa sebagai panggung pertukaran pikiran antara insan pers dan masyarakat peserta. Konvensi media massa ini merupakan salah satu tradisi gelaran Hari Pers Nasional. Pertukaran pikiran tidak hanya antar insan pers, tetapi juga para pemyelenggara negara dan pemerintah pusat maupun daerah, tokoh politik dan masyarakat dari berbagai kalangan. \"Pertukaran pikiran dalam konvensi kovensi dimaksudkan, untuk menjaring dan sekaligus menyaring padangan atau pendapat antar para peserta. Seiring dengan sebutan tahun politik, pertukaran pikiran ini dipusatkan pada persoalan peran politik dan mewujudkan tujuan sosial bernegara. Yaitu mewujudkan kesejahteraan umum dan sebesar-besarnya kemakmuran bagi rakyat,\" terang Bagir Manan. Kegiatan konvensi media massa kemarin dibagi menjadi tiga bagian pertama potensi daerah dengan tema \"Menuju Bengkulu Hebat\" dengan pembicara Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah yang diwakili oleh Plt Sekda Provinsi Bengkulu Sumardi dan Bupati Wakatobi Ir Hugua dengan moderator DR Hery Margono selaku Direktur Utama Sempurna Training dan Consulting. Pada bagian kedua tema yang diambil adalah independensi media dalam Pemilu dengan pembicara F Harianto Santoso selaku GM Litbang Kompas, Judhariksawan Ketua KPI Pusat, Nurjaman Mochtar selaku ketua forum Pemred dari SCTV dan Indosiar, dan yang terakhir Dra Niken Widiastuti selaku Direktur Utama LPP RRI dengan moderator Nonok Leksono dari anggota Dewan Pers dan pada sesi yang terakhir Tema yang diambil adalah Melahirkan Pemimpin Bangsa yang Hebat \"Good to Great Leader\". dengan pembicara Menteri BUMN Dahlan Iskan, Mantan Ketua MK Moh Mahfud MD dan Mantan Dubes RI untuk Amerika Dino Pati Jalal. Dialog terakhir ini dimoderatori oleh Dr Gun Gun Heryanto Dosen Komunikasi Politik UIN Jakarta.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: