Cabai dan LPG Picu Inflasi

Cabai dan LPG Picu Inflasi

BENGKULU, BE- Perubahan harga cabai di Kota Bengkulu pada awal tahun 2014 ini, memberikan andil terbesar terhadap laju Inflasi yang terjadi di Kota Bengkulu. Berdasarkan data yang dimiliki Badan Pusat Statitstik (BPS) Provinsi Bengkulu, dari 10 komoditi bahan makanan, cabai memiliki andil tertinggi terhadap inflasi sebesar 1,03 persen yang terjadi di Kota Bengkulu pada bulan Januari 2014. \"Cabai memberikan andil inflasi yang terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,64 persen. Kemudian diikuti oleh bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen,\" terang Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Dodi Herlando MEcon. Perkembangan harga barang dan jasa di Kota Bengkulu selama bulan Januari 2014 secara umum tercatat mengalami kenaikan. Hal ini tercermin dari naiknya nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Januari 2014 sebesar 1,03 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. Inflasi Kota Bengkulu terjadi pada 6 kelompok yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,55 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,72 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,67 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen. Kelompok sandang sebesar 0,23 persen. Kelompok pendidikan,rekreasi dan olah raga sebesar 0,03 persen, sedangkan satu kelompok lagi mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,73 persen. \"Meskipun sebagian besar mengalami kenaikan harga, namun pada bulan Januari kemarin beberapa barang dan jasa masih menunjukkan penurunan harga seperti tarif angkutan udara, bawang merah, kentang, semen, dan bawang putih,\" papar Dodi. Laju inflasi tahun kalender bulan Januari 2014 kota Bengkulu tercatat sebesar 1,02 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan laju inflasi periode yang sama tahun 2013 yang mengalami inflasi sebesar 1,17 persen dan tahun 2012 yang inflasi sebesar 0.93 persen. Sedangkan untuk Laju inflasi tahunan atau year on year yaitu antara Januari 2013 hingga Januari 2014 sebesar 10,00 persen, lebih tinggi dari periode Januari 2012 hingga Januari 2013 sebesar 4, 86 persen. Sementara itu, dilihat secara nasional, dari 82 kota yang dipantau BPS. Pada bulan Januari 2014 ini 78 kota IHK mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 3,79 persen dan terendah terjadi di Kota Pontianak sebesar 0,04 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 0,17 persen dan deflasi terendah terjadi di manokwari sebesar 0,07 persen. \"Kota Bengkulu dengan inflasi 1,03 persen menempati urutan ke- 49 secara nasional dan urutan ke - 18 dari 23 Kota yang dipantau BPS di Pulau Sumatera,\" tutup Dodi.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: