Harga Beras Naik
ARGA MAKMUR, BE - Belum stabil harga cabai di pasaran yang kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram, kini menyusul kenaikan harga beras. Beras jenis IR2 yang merupakan beras biasa yang dikonsumsi masyarakat naik dari Rp 13 ribu per kilogram menjadi Rp 17 ribu per kilogram. \"Mahal sekali, masa harga cabe sudah Rp 80 ribu per kilo ditambah lagi beras jenis IR yang bisa kita konsumsi itu naik jadi Rp 17 ribu. Tapi mau tidak mau itu kebutuhan pokok,\" ujar salah seorang warga, Odi (25). Naiknya harga beras itu, menurutnya, dikhawatirkan harga sembako lainnya akan ikut merangkak naik. Diketahui untuk satu tahun ini, ratusan hektar sawah warga sudah tidak bisa menanam padi lagi karena perbaikan irigasi tidak diperbaiki. Sehingga harga beras yang mahal itu menjadikan kekhawatiran warga akan stok beras yang ada. \"Kalau tidak diantisipasi dari sekarang, ya harga beras ini akan selalu naik, apalagi panen padi untuk tahun ini tidak ada, kami para penjual akan melihat stok beras, kalau memang sedikit, dan kebutuhan banyak, maka harga mahal,\" tandasnya. Di Kecamatan Arga Makmur, Arma Jaya, dan Lais tahun ini sudah jelas tidak menanam padi. Karena memang lahan yang ada kekeringan. Sehingga banyak sawah yang terbengkalai. Selain itu, warga juga tidak tahu akan mendapatkan beras dari mana jika stok beras terancam terbatas dan harga yang mahal. Mengetahui hal itu, Bupati Dr Ir H M Imron Rosyadi MM MSi mengatakan, dirinya akan mengupayakan kepastian stok beras yang mencukupi untuk masyarakat. Jika stok sedikit dan permintaan banyak, maka akan diupayakan dari penambahan stok luar kabupaten. \"Kita bisa upayakan dari luar. Seperti dari Kabupaten Lebong dan Perum Bulog untuk tamabahan beras kita kalau memang kurang, meski kita tidak tanam padi untuk tahun ini, pemerintah daerah akan terus memantau,\" ujar Imron. (117)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: