Bupati dan Wabup Seluma Dituntut Mundur
BENGKULU, BE - Tokoh masyrakat Seluma sekaligus anggota DPRD provinsi Bengkulu daerah Pemilihan Seluma, Hj Rosnani Abidin SSos meminta Bupati Seluma H Bundra Jaya SH MH dan Wakil Bupati Mufran Imron SE untuk mundur dari jabatanya. Permintaan mundur itu dikarenakan selama 2 tahun belakangan ini Bundra dinilai tidak punya progres untuk membangun Seluma. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jalan rusak para di tengah kota Seluma, termasuk beberapa ruas jalan menuju komplek rumah dinas bupati. \"Selama 2 tahun terkahir Kabupaten Seluma sama sekali tidak tersentuh pembangunan, khususnya infrastruktur jalan. Buktinya, hingga saat ini banyaknya jalan jalan kabupaten seluma yang rusak parah dan salah satu jalan akses utama ke rumah dinas bupati yang tidak bisa di lalui lagi oleh kendaraan. Melihat Kondisi jalan seperti itu, saya selaku perintis pembangunan di Seluma sangat sedih,\" Kata Rosnaini Abidin saat diwawancarai di ruang kerjanya, kemarin. Politisi yang memiliki nama panggilan Upik Bidin ini menjelaskan, setidaknya ada 3 ruas jalan menuju komplek rumah dinas tersebut. Ketiganya yakni, jalan yang lama atau jalan induk, Jalan Lubuk Kebur, dan jalan dua jalur yang dibangun saat ini menjadi Ketua DPRD Seluma. Namun saat ini ketiganya dalam keadaan rusak parah, yang sering ditimbun oleh warga dengan menggunakan cangkul agar jalan itu bisa dilalui. \"Saya anggap bupati dan wabup tidak tahu malu, hanya duduk manis saja di kantor. Saya atas nama masyarakat dan anggota DPRD provinsi Bengkulu mengutuk keras kebijakan Pemerintah Seluma yang tidak memperbaiki jalan tersebut. Jika tidak mampu, maka lebih baik mundur. Apa perlu dimundurkan,\" tanya Upik Bidin geram. Untuk bisa ke komplek perumahan dinas itu, lanjutnya, saat ini baik bupati, wakil bupati dan pejabat lainnya melintasi jalan lingkungan diperjuangkannya melalui APBD Provinsi Bengkulu tahun 2013 kemarin, dengan jumlah anggaran mencapai Rp 1 miliar. \"Sekarang semua pejabat, termasuk bupati dan wakil bupati melintasi jalan lingkungan itu. Padahal jalan itu sama sekali bukan hasil pembangunan Pemerintah Kabupaten Seluma,\" ungkapnya. Dengan begitu, Upik Bidin pun mengancam akan menutup jalan lingkungan itu khusus untuk para pejabat. Dikatakannya, ancaman itu pun bukan sekedar ancaman semata, dan akan dibuktikannya bila Pemerintah Kabupaten Seluma tidak mengidahkan peringatannya itu. Selain jalan menuju ke komplek perumahan dinas tersebut, Upik Bidin juga mengaku memasuki 85 persen desa di Seluma. Dan jalan menuju ke desa-desa itu semuanya tidak bisa oleh kendaraan mobil dengan sempurna. \"Mirisnya lagi, saya menemukan jalan di Riak Siabun yang dipindahkan, karena di daerah itu ada caleg. Sedangkan calegnya berbeda partai dengan anggota DPRD Seluma yang telah memperjuangkan pembangunan jalan tersebut. Karena berbeda partai, sehingga perbaikan jalan di Riak Siabun dipindahkan ke tempat lain. Padahal sudah jelas dalam KUAPAS bahwa tidak pemindahan pembangunan tidak dibolehkan. Ini keluhan masyarakat desa akibat pembangunan dipindahkan karena kepentingan,\" urainya. Sorot Birokrasi Selain menyorot pembangunan yang tidak berjalan, Upik Bidin juga menyorot penempatan pejabat oleh bupati Seluma. Menurutnya, sejauh ini tidak ada putra asli Seluma yang diangkat menjadi pejabat eselon II atau kepala dinas. Semuanya berasal dari luar Seluma, padahal putar asli Seluma juga memiliki kemampuan seperti orang yang berasal dari luar Seluma lainnya. \"Mengapa putra daerah tidak dipakai, padahal putra daerah juga banyak yang berkompeten,\" tanyanya. Disisi lain, ia juga menyorot tidak singkronnya antara bupati dengan wakil bupati. Karena informasi yang diterimanya, wakil bupati seringkali tidak dilibatkan atau tidak diundang dalam berbagai kegiatan. \"Sekarang ini antara bupati-wabup tidak singkron. Apa penyebabnya, apa karena uang, karena berebutan kedudukan, atau karena hal lainnya. Bukankah antara bupati dan wabup sudah ada pembagiannya masing-masing,\" tanyanya lagi. Jika bupati dan wabup tidak segera berbenah, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan menuntut mundur bupati dan wabup. Sebab, bukan bukan hanya sejak 2 tahun lalu tidak ada pembangunan di Seluma, melainkan terhitung sejak 2009 lalu. \"Seluma itu bukan hak mereka, maka dari itu jangan duduk manis dan makan gaji buta saja,\" sampainya. Upik Bidin juga mengaku ia sangat mendukung rencana Mufran Imron membongkar semua kasus korupsi di Seluma. Karena menurutnya, sebelum menjadi wakil bupati, Mufran Imron berjanji telah berjanji akan membongkar semua ketidakbenaran di Pemerintah Seluma. \"Saya sangat mendudkung wabup membongkar korupsi yang ada Seluma, buktikan dengan nyata, jangan hanya sekedar janji dimulut saja,\" pungkasnya.(400/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: