Berhentikan Siswa ”Otak” Tawuran

Berhentikan Siswa ”Otak” Tawuran

\"IrmanBENGKULU, BE - Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu, Irman Sawiran SE, meminta kepada pihak sekolah yang siswanya terlibat dalam tawuran antar pelajar agar mencari siapa dalang dibalik kekisruhan yang terjadi Jum\'at (17/1). Ia bahkan meminta agar pihak sekolah dapat memberikan sanksi tegas. \"Pihak sekolah harus berani memberikan sanksi tegas bagi siswanya yang terlibat dalam tawuran.  Kepala sekolahnya harus bisa cepat mengambil tindakan. Kalau terungkap siapa dalangnya, berhentikan dari sekolah,\" katanya, kemarin. Ia juga meminta agar seluruh guru untuk dapat selalu mengingatkan siswanya. Menurut dia, bilamana tawuran antar pelajar itu pecah saat jam belajar baru saja berlangsung, maka guru memiliki beban untuk selalu memberikan pengawasan. \"Karena watak siswa yang umumnya masih muda itu memang mudah meledak. Kadang-kadang memang sering tersinggung. Dalam hal ini makanya tata tertib sekolah harus ditegakkan. Yang melanggar tata tertib sekolah harus disanksi tegas,\" ujar politisi PKS yang dikenal lugas dan bersahaja ini. Ketua Komisi III DPRD Kota, Suimi Fales SH MH, sependapat dengan Irman. Dia bilang, pemberhentian siswa yang menjadi dalang dalam tawuran yang mengakibatkan 3 orang terluka itu dapat memberikan efek jera yang ampuh agar tidak diikuti oleh pelajar-pelajar di sekolah lainnya. \"Pasti dalangnya cuma satu atau dua orang. Keluarkan dia dari sekolah supaya yang lain nggak ikut-ikut. Tapi kalau dia masih mau dibina, mungkin bisa diskorsing dulu. Kalau tidak dikeluarkan dan biarkan dia cari sekolah yang bisa membuat dia berubah,\" jelasnya. Menurut politisi PKB yang dikenal gigih ini, tawuran pelajar ini memberikan hikmah kepada mereka untuk menyempurnakan Peraturan Daerah (Perda) tentang Sistem Pendidikan yang tengah disusun DPRD Kota saat ini. Pemberian sanksi yang tegas mungkin akan diakomodir dalam Perda ini. \"Tapi tetap tanggung jawab utama ada pada guru dan orangtua.  Sekarang sudah tidak perlu lagi saling menyalahkan. Orangtua dan guru harus bisa memberikan doktrin yang tepat kepada anak dan siswanya bahwa zaman ini adalah era teknologi, kekerasan fisik sudah tidak lagi dipakai. Berikan mereka kegiatan-kegiatan yang positif diluar jam belajar. Semoga tawuran ini menjadi yang terakhir,\" tutup pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota ini. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: