Perempuan Masih Jadi Pelengkap

Perempuan Masih Jadi Pelengkap

BENGKULU, BE - Aktifis Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Bengkulu Dr Titiek Kartika Hendrastiti mengatakan, perwakilan kaum perempuan yang selama ini duduk di DPRD Provinsi hingga DPRD kabupaten/kota di Bengkulu belum memberikan perubahan signifikan. Menurutnya, kaum perempuan di DPRD tersebut belum memperjuangkan hak-hak rakyat sebagaimana janji kampanye. \"Memang belum ada perubahan yang diberikan. Kita akui, sejauh ini masih ada perempuan yang korupsi,\" kata Titiek. Dosen Ilmu Politik itu mengungkapkan, untuk memastikan perwakilan perempuan tersebut belum memberikan perubahan meski pun telah duduk sebagai dewan, dapat dilihat dari alokasi anggaran uang rakyat. Alokasi anggaran tersebut masih sangat kecil digunakan untuk jaminan sosial, sepertai pengobatan bagi rakyat miskin bila dibandingkan dengan anggaran untuk perjalanan dinas anggota dewan tersebut. \"Lihat saja dari penggunaan anggaran, alokasikan untuk kepentingan rakyat seberapa. Saya rasa lebih kecil dibandingkan dengan anggaran untuk perjalanan dinas anggota dewan,\" sindir Titik. Dijelaskannyak, kaum perempuan yang duduk di parleman belum dapat berperan aktif, karena hanya menjadi pelengkap dari perwakilan partai untuk memenuhi kuota 30 persen. Akibatnya kaum perempuan tersebut tidak dapat menjadi penentu kebijakkan di parlemen. \"Selama lama ini kebanyakkan perempuan yang duduk sulit untuk mengambil kebijakkan, sehingga hanya menjadi pelengkap saja,\" ungkapnya. Menurut Titik, fenomena tersebut bukan hanya terjadi di DPRD saja, tapi juga terjadi di DPR RI. Kaum perempuan belum memberikan perubahan yang berarti terkait anggaran. Hal itu diperburuk lagi dengan adanya perempuan yang menjadi tersangka, terdakwa hingga terpidana korupsi. \"Kalau kita berbicara anggaran, kaum perempuan baik di legeslatif dan eksekutif belum secara signifikan membuat perubahan. Indikatornya anggaran selama anggaran dinas bagi mereka jauh lebih besar, daripada anggara yang diperuntukkan untuk jaminan sosial kemasyarakatan,\" ungkapnya. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: