Bengkulu Potensi Penghasil Ternak
![Bengkulu Potensi Penghasil Ternak](https://bengkuluekspress.disway.id/upload/2013/12/RIO-GUB-TINJAU-KONTES-TERNAK-EKSPO-3.jpg)
BENGKULU, BE - Provinsi Bengkulu memiliki potensi sebesar 1,1 juta ekor untuk ternak sapi. Karena hingga saat ini realisasi produksi hanya 145 ribu ekor, padahal potensinya mencapai 1,31 juta ekor. Ini diungkapkan, Dirjen Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Syukur Iwantoro saat menghadiri Expo Tani 2013, Kamis (12/12). \"Ini membuka peluang sangat besar untuk mengembangbiakan hewan penghasil daging dan menambah satu juta lagi sapi untuk memenuhi kebutuhan nasional,\" katanya. Dia mengatakan, dengan lahan dan ketersediaan pakan, membuat Bengkulu potensial sebagai sentra penghasil daging nasional. \"Tidak hanya kecukupan lahan, Bengkulu juga dinyatakan sebagai daerah bebas virus brocela,\" katanya. Karena banyak daerah lain, memiliki kecukupan hasil produksi tapi tidak bisa dijual karena belum bebas brocela, sehingga konsumen tidak mau beli. \"Tapi jika berasal dari Bengkulu, semua daerah pasti siap untuk membeli,\" lanjutnya. Ia menjelaskan kebutuhan daging nasional pada 2014 sebanyak 570 ribu ton. Sementara potensi produksi baru 540 ton, sehingga masih kurang 30 ribu ton. \"Kekurangan kita hanya sekitar 7 persen untuk memenuhi kebutuhan nasional, agar kita tidak perlu impor lagi,\" pungkasnya. Selain itu, pihaknya juga akan meneliti galur murni dari sapi ras Kaur. DNA sapi tersebut akan diteliti, jika berbeda dengan jenis sapi lain akan ditetapkan sebagai galur murni. Jika penelitian menunjukkan bahwa galur sapi Kaur dapat ditetapkan sebagai galur murni, maka jenis sapi Indonesia akan bertambah dari yang ada saat ini seperti sapi Bali, sapi Madura dan sapi Aceh. \"Salah satu komoditas ternak lain dari Bengkulu yang akan diteliti adalah kerbau Binuang,\" katanya. Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd mengatakan untuk saat ini, Bengkulu sudah memiliki itik Talang Benih sebagai galur tersendiri atau plasma nutfah baru. Itik Talang Benih tersebut banyak dikembangkan di Kabupaten Rejang Lebong. \"Kita berharap suplai itik atau bebek penjual nasi uduk dari Bengkulu, bukan dari Linggau atau daerah lain, karena kita sudah punya Itik Talang Benih,\" katanya. Gubernur juga berharap agar Bengkulu kedepan menjadi daerah penghasil ternak terbesar di Indonesia. Bengkulu sendiri menurutnya pernah menjadi percontohan untuk program sapi-sawit yang dikembangkan salah satu perkebunan sawit. \"Saat itu, program sapi-sawit mendapat perhatian dari seluruh peternak di daerah ini. Komoditas sawit yang banyak dikembangkan petani di daerah ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama bagian pelepah sawit,\" tuturnya. Dia menngatakan, Pemerintah Provinsi sangat mendukung pengembangan peternakan di Bengkulu. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya anggaran peternakan setiap tahunnya. Tahun 2011 dianggarkan Rp 5,9 miliar, tahun 2012 Rp 11,2 miliar, dan tahun 2013 Rp 23,4 miliar. \"Peningkatan anggaran ternak ini karena APBN juga naik,\" katanya. Namun dia mengatakan, masih membutuhkan perhatian pemerintah pusat. Karena selama ini, proposal pengajuan benih ternak dari masyarakat sangat tinggi. \"Tetapi baru 50 persen yang diakomodir. Kita masih butuh bantuan ternak sapi, kambing, kerbau dan lainnya dari pemerintah pusat,\" katanya. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu Irianto Abdullah mengatakan segera menyampaikan proposal usulan tentang penelitian galur murni sapi Kaur. \"Proposalnya sudah disusun, dalam satu pekan ini akan disampaikan ke Dirjen Peternakan untuk diteliti,\" katanya.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: