Keuangan RSMY Sehat lagi
Lunasi Utang Rp 11,2 M BENGKULU, BE - Untuk memperbaiki tata kelola keuangan Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus Bengkulu (RSMY) yang selama ini banyak dibelit masalah. Sejumlah tuntutan utang yang sebelumnya mencapai lebih dari Rp 21 miliar akan segera dibayarkan. Direktur RSMY drg. Daisy Novira, MARS Kamis (5/11) kemarin memastikan akan segera melunasi tunggakan utang RSMY yang dikatakannya merupakan warisan dari manajemen sebelumnya. \"Kita rencanakan pada tahun 2014, seluruh utang RSMY akan kita lunasi secara utuh dan diupayakan keuangan RSMY sebagai rumah sakit terbesar di Bengkulu dapat lebih sehat lagi,\" ujarnya. Dia mengatakan, pihaknya selama tahun 2013 pasca dirinya diserahi sebagai direktur RSMY yang baru menggantikan direktur sebelumnya yang terjerat kasus korupsi, telah melakukan pelunasan utang sebesar Rp 9,8 miliar. \"Sisanya dari total utang yang telah kita lunasi masih Rp. 11,2 miliar, dan kita upayakan akan kita cicil dengan hasil operasional dari pengelolaan RSMY saat ini,\" katanya. Ia memastikan, utang-utang yang menjadi tanggungan RSMY diupayakan tidak akan memberatkan APBD untuk melunasinya. \"Sedapat mungkin, karena pada dasarnya adalah badan layanan umum daerah atau BLUD dan sudah seharusnya melakukan pengelolaan sendiri dan dapat menghasilkan profit, bukan justru merugikan negara, seperti tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Bengkulu No. 320 XXVII tanggal 29 Desember tahun 2009,\" katanya. Dalam beberapa bulan terakhir, katanya, RSMY telah menunjukan tren positif dalam hal pendapatan dan pengelolaannya mulai membaik. \"Pendapatan kotor RSMY saat ini rata-rata yaitu Rp. 5,5 miliar setip bulannya, dan diantaranya digunakan untuk beban operasional,\" jelasnya. Di samping itu, katanya, pihaknya untuk meningkatkan tata kelola dan pengawasan RSMY, RSMY juga telah menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bengkulu. \"Kita berharap dapat meningkatkan manajemen tata kelola rumah sakit yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel,\" katanya. Dia menjelaskan, sejak ia pimpin, BPKP telah melakukan audit secara rutin terhadap seluruh pengelolaan akuntasi di rumah sakit yang menjadi rujukan tertinggi di Provinsi Bengkulu ini. Ia bahkan berharap, ke depan pihaknya bisa mempublikasikan setiap audit tersebut kepada publik melalui teknologi informasi. “Kita juga menerima laporan survey pendahuluan penerapan aplikasi Sistem Informasi Akutansi Badan Layanan Umum Daerah (SIA-BLUD) dari BPKP. Ini akan menjadi cikal bakal penerapan sistem keuangan kita ke depan. Dengan ini, sistem keuangan kita akan menjadi lebih rapi dan kompitabel,” ujarnya. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: