Penyertaan Modal Askrida Ditambah

Penyertaan Modal Askrida Ditambah

\"RIO-UJIBENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu berencana akan menambah penyertaan modal di PT Asuransi Bangun Askrida (Askrida). Perusahaan tersebut dinilai sangat prospek untuk memperoleh pendapatan daerah. Pertimbangannya, manajemen PT Asuransi Bangun Askrida bagus dan sehat Kepala Biro Ekonomi Setda Pemprov bengkulu Drs Ismed Lakoni, dalam uji publik penyertaan modal Pemprov Bengkulu ke PT Asuransi Bangun Askrida, Selasa (3/12) menjelaskan jika pada tahun 1997, Pemprov telah memberikan penyertaan modal kepada PT Asuransi Bangun Askrida sebesar Rp 30 juta. \"Berdasarkan RUPS PT Asuransi Bangun Askrida tahun 2013 Pemprov Bengkulu diminta untuk memberikan penyertaan modal sebesar Rp 130 juta,\" jelasnya. Tapi. Sebenarnya pemprov Bengkulu siap memberikan tambahan penyertaan modal sebesar Rp 500 juta.  \"Dengan penyertaan modal maka sumbangan terhadap PAD akan meningkat,\" jelas Ismed. Saat ini, dari seluruh Provinsi yang menyertaan modal, Pemprov   Bengkulu berada di peringkat ke 50 dari 52 pemegang saham seluruh Indonesia, urutan ketiga paling bawah dengan kepemilikan saham hanya 0.02 %. Sedangkan pemilik saham terbesar di PT Asuransi Bangun Askrida yaitu Pemprov Sumatera Barat dengan saham 16,49%, DP Bank Jabar Banten 13,75 %, Bank Jabar Banteng (BJB) 10,18%, Pemprov Jateng 6,74 %, DP BPD Sumatera Barat 6,28%, dan PT Bank Jakarta 5,82%. \"Sejak tahun 2007, Pemprov Bengkulu belum pernah menambah modal. Karena prospeknya sangat cerah, dengan deviden sekitar 32 %, maka tahun 2014 berencana akan menambah modal,\" jelasnya. Pimpinan PT Asuransi Bangun Askrida, Windi Widiyantoko, menjelaskan jika PT Asuransi Bangun Askrida, adalah milik Pemprov se Indonesia. Hingga tahun 2012, Askrida telah memiliki jaringan di Indonesia terdiri 18 kantor cabang dan 6 kantor perwakilan, 4 kantor pemasaran, dan 4 kantor outlet. \"Sehingga harus dimanfaatkan oleh pemerintah provinsi untuk berinvestasi, sehingga bisa menghasilkan deviden setiap tahunnya. Perusahaan ini sangat sehat dan memiliki prospek yang bagus kedepannya,\" kata Windi. Dia menjelaskan, dengan modal Rp 30 juta selama ini, Pemprov Bengkulu , memperoleh deviden atau PAD Rp 9,4 juta per tahunnya. Agar deviden bertambah, maka permodalan harus ditambah. \"Deviden yang kami tawarkan sangat kompetitif. Karena banyak peminatnya, kami membatasi investasi setiap investor. Meski, Pemprov Bengkulu sanggup investasi Rp 500 juta, kami hanya memberikan kuota Rp 130 juta,\" jelasnya. Wakil Ketua II DPRD Provinsi H Ahmad Zakarsih SP mengatakan pihaknya sangat mendukung penyertaan modal di PT Asuransi Bangun Askrida. Sebab, Askrida merupakan BUMD yang didirikan oleh pemerintah daerah. \"Prospeknya sangat bagus. Investasi untuk meningkatkan sumber PAD akan kita dorong, sepanjang menguntungkan,\" tegasnya. Namun, penyertaan modal tersebut harus dipayungi dengan peraturan daerah (Perda). \"Kita sudah minta eksekutif agar segera mengajukan raperda ke legislatif,\" jelasnya. Ahli Hukum, M Yamani, SH, M Hum, mengatakan pembuatan perda baru untuk penyertaan modal tersebut sangat penting. Sebab, meski telah ada perda lama tahun 2006, tidak bisa dijadikan payung hukum untuk penambahan modal saat ini. \"Penyertaan modal harus persetujuan rakyat. Maka, itu perlu dibuat perda. Sehingga penyertaan modal itu akan aman secara hukum,\" jelasnya. Pakar Ekonomi, Prof Lizar Alfansi, SE, MBA mengatakan dalam melakukan investasi harus melihat sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut. \"Penyertaan modal di PT Asuransi Bangun Askrida sangat bagus, karena perusahaan tersebut sehat,\" katanya. Askrida adalah perusahaan asuransi berskala nasional, yang didirikan pada 2 Desember 1989. Askrida pada awalnya dimiliki oleh bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia. Kemudian diperluas kepemilikanya kepada Pemerintah provinsi se Indonesia. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: