80% Nasabah di Indonesia Masih Pilih Deposito
JAKARTA, BE – Dalam sebuah survey yang melibatkan 1.000 nasabah perorangan dari segmen affluent di Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Taiwan, terungkap bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang menempatkan dana investasinya di deposito. Untuk produk investasi ini, masyarakat Indonesia masih senang menempatkan dananya dalam bentuk deposito dan obligasi. Alokasi yang diberikan pun terbilang signifikan, yaitu sekitar 60% hingga 80%. “Masih sekitar 60% hingga 80% sebagian masyarakat kita menempatkan dana di produk deposito, tabungan, dan obligasi”, kata Senior Vice President and Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana, dalam HSBC Wealth Management Journalist Class”, di Gedung WTC, Jakarta, Kamis, 7 November 2013. Steven menjelaskan, bila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti negara Singapura dan Hong Kong, kecendrungan penempatan investasi diluar deposito, tabungan dan obligasi, masih terbilang besar. Bahkan, sebanyak 50% dana investasi dialokasikan ke produk investasi. Hal itu cukup berbeda mengingat 60-80% masyarakat Indonesia masih menggunakan perbankan konvensional. “Singapura dan Hong Kong itu lebih dari 50% dialokasikan ke produk investasi. Ke obligasi, saham, dan semacamnya. Saya rasa ke depan Indonesia tidak banyak berbeda jauh dengan negara lain, ada switch dari deposito ke Wealth Management“, ungkap Steven. (ibn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: