Komoditas Ekspor Hanya Batubara

Komoditas Ekspor Hanya Batubara

Selama September BENGKULU, BE- Pada bulan september kemarin, menjadi titik balik kondisi ekspor di Provinsi Bengkulu. Jika sebelumnya perkembangan ekspor dalam beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan, maka pada bulan September kemarin mengalmi penurununan. \"Berdasarkan pantauan BPS di pelabuhan Pulau Baai, pada bulan September kemarin, Bengkulu hanya mengekspor batubara. Hanya satu komoditas tersebut, diduga memicu penurunan nilai Ekspor dibandingkan dengan bulan sebelumnya,\" jelas Kepala Bidang Statistik Distribusi  BPS provinsi Bengkulu, Nurul Hasanudin M.Stat. Berdasarkan harga Free On Board (FOB) Nilai ekpor Provinsi Bengkulu pada bulan September 2013 mencapai US$ 6,52 juta, dengan Volume 113,76 juta kg atau turun sebesar 37,21 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada bulan Agustus 2013 yang tercatat sebesar US$ 10,38 juta. Selain hanya satu komoditas volume ekspor batubara, Bengkulu juga mengalami penurunan. Ekspor Batubara pada bulan September tercatat sebesar US$ 6,52 juta atau turun sebesar 34,47 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada bulan Agustus 2013 yang tercatat sebesar US$ 9,94 juta. Sementara itu jika dilihat selama tahun 2013 ini ekspor batubara dari bulan Januari hingga September 2013 tercatat sebesar US$104,17 juta atau turun sebesar 40,43 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada bulan Januari September 2012 yang tercatat sebesar US$ 174,86 juta. Sementara itu jika dilihat dari keleuruhan ekspor Bengkulu pada tahun 2013 ini  tercatat sebesar US$ 112,88juta, dan mengalami penurunan sebesar 44,35 persen bila dibandingkan dengan ekspor pada bulan Januari hingga September 2012 yang tercatat sebesar US$ 202,83 juta. \"Pada bulan September kemarin India menjadi negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar yaitu sebesar US$ 2,76 juta atau 42,34 persen dari keseluruhan ekspor.  Kemudian diikuti Philipina US$ 2,67 juta atau sebesar 40,88 persen, Kamboja US$ 0,61 juta atau sebesar 9,34 persen dan yang terakhir adalah Vietnam sebesar US$ 0,48 juta atau sebesar 7,44 persen,\" tambah Nurul. Senada dengan ekspor Bengkulu yang mengalami penurunan, impor yang dilakukan Bengkulu juga mengalami penurunan. Pada bulan September ini nilai impor Bengkulu mencapai US$ 1,29 juta atau mengalami penurunan dibandingkan bulan Agustus 2013 yang tercatat sebesar US$ 3,17 Juta. Impor pada bulan September berasal dari Singapura yaitu komoditas aspal sebesar US$ 0,66 juta dan negara Vietnam yaitu komoditas semen sebesar US$ 0,63 Juta. sementara itu selama periode September 2012 hingga September 2013 terlihat bahwa impor tertinggi pada bulan Februari 2013 sebesar US$ 5,84 Juta. \"Dengan adanya data ini kita berharap bisa menjadi pertimbangan dan membantu  pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan,\" pungkas Nurul. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: