KKT Ajak Sukseskan Tabot
RATU SAMBAN, BE - Guna mensukseskan penyelenggaran tabot yang akan berlangsung pada 1 Muharam atau jatuh pada tanggal 5 November mendatang, Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) kemarin menggelar jumpa pers di sekretariat KKT di Jalan Jl. M. Hasan Kelurahan Pasar Baru, Kota Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, KKT meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Bengkulu untuk meramaikan sekaligus menjadikan even tahunan ini dikenal baik di tingkat nasional hingga internasional.
\"Pemerintah provinsi telah merancang mulai tahun depan tabot Bengkulu bisa go internasional,\" kata Ketua KKT Bengkulu, Ir Syiafril Syahbuddin, saat jumpa pers, kemarin.
Dituturkanya, untuk menuju itu semua, saat ini KKT telah membuat wacana agar tabot lebih dikenal di masyarakat. Saat ini saja prosesi pelaksanaan tabot telah dikemas sedemikain rupa.
Meski tidak menghadirkan tamu dari negara luar, namun pelaksanaan tabot tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Sebelum acara tabot digelar dengan mengambil tanah, sehari sebelumnya pihak KKT akan menggelar tahlil atau doa bersama dengan mengajak puluhan santri.
\"Minggu malam kita akan lakukan doa bersama dengan lima puluh santri yang telah kita undang,\" katanya. Dan demi membudayakan dol, saat penjemputan gubernur saat hendak mengambil tanah menuju panggung utama, gubernur akan disambut sebanyak 200 dol, mulai ia datang hingga menuju panggung utama.
\"Ada beberapa tim yang telah menunggu di beberapa titik gerga saat pengambilan tanah, setelah menyambut gubernur rombongan akan bergabung dan menuju lokasi melakukan prosesi pengambilanm tanah,\" katanya.
Jadwal pelaksanaan tabot sudah dimatangkan, dan seluruh rangkaian akan tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Tahun ini akan ada 17 tabot sakral dan sedikitnya 20 tabot pembangunan yang merupakan buatan dari pemerintah kabupaten/kota dan sejumlah dinas instansi yang akan meramaikan even tahunan itu.
Salah satu tahapan tabot yakni proses meradai, menurut mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu itu, ada salah persepsi prosesi meradai. Sebagian orang menganggap meradai adalah proses meminta sumbangan sehingga tidak diperlukan lagi karena KKT telah memiliki anggaran khusus dari pemerintah.
Namun karena meradai adalah acara ritual yang bertujuan untuk mensosialisasikan kepada khalayak banyak, bahwa tabot telah dimulai, dan meradai dilakukan hanya di Kota Bengkulu, bukan di kabupaten yang dilakukan sejumlah oknum yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi. Meradai dilakukan oleh tim yakni Tabot Imam.
\"Meradai merupakan ritual prosesi tabot untuk mensosialisaskan kepada orang banyak, bahwa tabot telah dimulai, dan mengenang di Karbela. Prosesi meradai dilakukan tiga hari hingga tabot tebuang. Jika ini dihilangkan, maka acara ritual itu akan hilang tahapan-tahapanya,\" katanya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: