Perampok Curup-Lubuklinggau Mencapai 69 Orang

Perampok Curup-Lubuklinggau Mencapai 69 Orang

CURUP, BE - Maraknya aksi perampokan di wilayah jalan lintas Curup-Lubuklinggau, khususnya Kecamatan Binduriang menjadi masalah  serius di Kabupaten Rejang Lebong. Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol Inf Yanto Kusno dalam sarasehan yang digelar di Makodim 0409 RL Selasa (6/11) mengungkapkan, kekuatan perampok di wilayah Binduriang yang teridentifikasi hanya 69 orang. Jumlah perampok tersebut jauh lebih kecil dibanding dengan total penduduk di wilayah Lembak sebanyak 10.401 jiwa. \"Masa 10.401 jiwa penduduk, kalah dengan perampok yang hanya berjumlah 69 orang ini,\" tegas Dandim. Bahkan, sambung Dandim, peristiwa perampokan yang terjadi di depan mata saja masyarakat tidak mau melapor atau memberikan keterangan. \"Artinya pengaruh 69 orang ini sudah cukup mengkhawatirkan,\" kata Dandim. Selain kriminalitas, sambung Dandim, kondisi permasalahan di wilayah Binduriang khususnya sudah sangat kompleks, dimana judi begitu bebas, pesta tua-tui yang sangat menghalalkan minuman keras dan narkoba, apalagi untuk kesadaran bela negara yang jelas sangat kecil sekali. Ditambah lagi, sambung Dandim, plank selamat datang di Kabupaten Lembak yang terpasang di Desa Beringin Tiga dikhawatirkan menjadi provokasi, karena akan menjadi embrio konflik lebih besar. \"Harapan Lembak untuk mekar itu mungkin saja ada, namun kami khawatir kalau hal ini tidak terwujud, jelas akan menimbulkan kekecewaan yang luar biasa dari masyarakat,\" tegas Dandim. Terlepas dari kondisi keamanan jalan lintas Curup-Lubuklinggau yang sedemikian kompleks tersebut, Dandim menegaskan,dalam waktu dekat akan dilakukan program 5 desa aman khusus di Kecamatan Binduriang. \"Kalau selama ini Babinsa menangani 2 sampai 3 desa, satu orang. Khusus lima desa di Binduriang kita tempatkan 2 Babinsa tiap desa. Karena selama  ini koordinasi antar semua pihak di desa kurang baik,\" tegas Dandim. Selain itu, kegiatan latihan militer yang dilakukan TNI, baik Kodim maupun Batalyon akan dipusatkan di Binduriang. Ditambah berbagai kegiatan rutin seperti patroli, penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya mendorong penegakan hukum, bakti sosial membersihkan masjid dengan kegiatan lainnya yang akan dipusatkan di Binduriang. \"Kegiatan ini sudah kami koordinasikan bersama Kapolres, Insya Allah akan menjadi program jangka pendek,\" tegas Dandim. Program menengah, TNI akan melakukan patroli gabungan secara rutin, penyuluhan ke sekolah, pembangunan desa siaga, serta jangka panjang pembentukan Koramil Binduriang, pemantapan desa siaga bahkan kegiatan TMMD, yang dipusatkan di Binduriang. Upaya cipta kondisi juga akan dilakukan Polres RL. Kapolres RL AKBP Edi Suroso, SH dalam sarasehan bertema mewujudkan wilayah Binduriang yang aman dan damai, yang terselenggara di Aula Makodim 0409 RL juga menyampaikan upaya yang hampir sama. Upaya prefentif akan dilakukan polisi di jalan lintas Curup-Lubuklinggau, dengan melakukan penjagaan di tempat rawan kejahatan, partoli rutin, dan pelayanan Kamtibmas. \"Kita juga akna terus menganjurkan masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan keamana diri dan orang lain,\" kata Kapolres.  Sementara itu, untuk upaya penegakan hukum, sambung Kapolres, pihaknya akan melakukan razia rutin kepolisian dengan sasaran senjata tajam, Narkoba, Curanmor, pencurian dengan kekerasan, serta menertibkan kendaraan tanpa nomor polisi. Selanjutnya mengajukan para pelaku yang tertangkap sesuai dengan prosedur hukum atas perbuatan yang mereka lakukan. Rencana jangkap panjang, tegas Kapolres, pengamanan secara terpadu akan dilakukan, dibarengi dengan pembinaan kepada masyarakat bersama intansi terkait. Serta upaya mendirikan pos Taba Padang yang rusak serta pembentukan Polsek Binduriang. Secara umum, Kapolres mengambarkan beberapa wilayah rawan kejahatan di jalan lintas Curup-Lubuklinggau, diantaranya jalan umum Desa Pelalo, Desa Blitar, Desa Tanjung Aur, Kepala Curup, Simpang Beliti, Desa Taba Padang dan Desa Air Apo. Pemkab Dukung Anggaran Bupati RL H Suherman SE MM dan Ketua DPRD RL Drs Darussamin mengungkapkan komitmen mereka dalam menciptakan keamanan jalan lintas Curup-Lubuklinggau dari aksi perampokan yang kerap terjadi. Bupati menegakan, akan kembali menekankan penerapan program non fisik di wilayah Lembak, berupa kegiatan pengajian agama rutin dan pembinaan adat istiadat. \"Saya akan kembali panggil camat agar kegiatan ini dilaksanakan, saya akan hadir dalam kegiatan yang digelar masyarakat di wilayah tersebut, sepanjang tidak ada agenda di luar daerah,\" tegas bupati. Dijelaskan bupati, untuk porsi pembangunan, wilayah Lembak sudah lebih dari wilayah Curup. Bahkan pembangunan gedung sekolah, kantor camat sudah semuanya. \"Hanya gedung SMA atau SMK yang terus kita upayakan ada di setiap kecamatan. Bahkan ada yang minta tambahan PNS di Lembak, saya kabulkan. Namun kenyataannya lebih banyak PNS yang minta pindah, karena kerap di rampok, bahkan ingin diperkosa. Bagaimana mereka mau memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan, kalau sudah tidak aman,\" sesal bupati. Dukungan untuk menciptakan Kamtibmas di Lembak juga disampaikan Ketua DPRD, yang menegaskan siap menganggarkan dana pengamanan untuk operasi TNI dan Polri khususnya di Binduriang. \"Namun yang perlu kami minta. Selama kita masih menghalalkan motor tanpa surat bebas, baik itu BPKB dan STNK. Aksi perampokan itu tidak akan berkurang,\" tegas Darussamin. Ustad Bawa Parang Hampir semua masyarakat, berharap aparat bisa menindak tegas para  perampok dengan cara ditempat mati di tempat. Bahkan harapan itu muncul dalam forum yang diselenggarakan di Aula Makodim 0409 RL, kemarin. Beberapa tokoh agama di Kantor Kementerian Agama mengungkapkan cukup banyak kendala pembinaan agama di wilayah Binduriang. \"Kami bisa  bilang menyerah untuk melakukan pembinaan agama di sana,\" tegas Sumber Kemenang itu. Hal senada disampaikan anggota DPRD RL Heri Aprianto, SH yang secara terbuka mengakui, ada ustad yang terpaksa membawa parang untuk pergi memberikan ceramah di wilayah Binduriang. \"Ini pengalaman yang benar terjadi, Ustad saja merasa terancam saat akan memberikan ceramah di Binduriang, karena terpaksa bawa parang untuk menjaga diri,\" terang Heri. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: