Gerindra Tuding Survei LSI Pesanan

Gerindra Tuding Survei LSI Pesanan

JAKARTA ,BE - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menuding hasil penelitian terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang mengesampingkan sosok Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2014 mendatang merupakan pesanan pihak tertentu. Karenanya Gerindra tak khawatir dengan hasil survei LSI yang justru mengunggulkan Megawati Soekarnoputri dan Aburizal Bakrie sebagai capres unggulan pada 2014 mendatang. \"Survei yang dibuat konsultan politik biasanya akan menguntungkan pemesan atau klien, sangat manipulatif dan tak mendidik. Kami tak khawatir karena rakyat yang memilih,\" kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra,  Fadli Zon,  Senin (21/10). Menurut politisi yang juga cendekiawan itu, hasil rilis survei LSI juga harus dilihat dari konteks waktu. Misalnya, soal pemilihan waktu rilis menjelang ulang tahun partai politik tertentu. Fadli juga menyoroti hasil survei LSI yang menempatkan Prabowo dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi sebagai capres wacana. Sebaliknya, LSI hanya menyebut tiga capres yang bakal bersaing karena hanaya da tiga partai besar, yakni Golkar, PDIP dan Partai Demokrat. Menurut Fadli, LSI tidak mempertimbangkan perilaku pemilih maupun fluktuasi dukungan terhadap partai politik. Padahal, lanjutnya, dalam penelitian dikenal ukuran tingkat kesalahan (measurement error). Karenanya bila skala pengukurannya lemah, maka hal itu akan mempengaruhi kualitas dan hasil penelitian. Lebih lanjut Fadli mengatakan, ada metode push poll yang digunakan untuk membentuk opini masyarakat terhadap kandidat tertentu. Namun, katanya, penggunaan metode itu masih diperdebatkan di kalangan. Karenanya Fadli mengingatkan agar untuk menjamin kredibilitas, lembaga survei juga jangan merangkap sebagai konsultan politik. \"Lembaga survei sebaiknya jangan menjadi konsultan politik dari salah satu kandidat. Lembaga survei juga harus menjelaskan sumber pendanaan, apakah dari internal perusahaan atau klien,\" pungkasnya.(jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: