Marquez-Lorenzo Makin Sengit

Marquez-Lorenzo Makin Sengit

SYDNEY, BE - Perebutan gelar juara balapan MotoGP musim ini semakin panas. Marc Marquez yang sebelumnya berada di atas angin kini mulai mendapatkan tekanan hebat. Itu terjadi setelah pembalap Repsol Honda tersebut didiskualifikasi dari balapan seri Australia di Phillip Island, Minggu (20/10). Dengan kejadian itu, Marquez kini hanya unggul 18 angka atas Jorge Lorenzo yang menjadi kampiun di Negeri Kanguru, nama lain Australia. Marquez kini mengumpulkan 298 angka. Sementara, Lorenzo membukukan 280 poin. Nah, persaingan bakal semakin panas karena Dani Pedrosa juga masih memiliki peluang untuk merebut gelar juara dunia. Dengan tambahan 18 poin di Australia, pembalap Repsol Honda tersebut membukukan 264 angka. Dia bisa saja menyalip Marquez dan Lorenzo dalam dua seri tersisa. Sebelum balapan seri Australia digeber, peluang Lorenzo dan Pedrosa bisa dikatakan tertutup. Sebab, Lorenzo tertinggal 43 poin dari Marquez. Sementara, Pedrosa yang terjungkal di Aragon hanya ada di posisi ketiga. Melihat konfigurasi itu, dua seri tersisa di Jepang dan Valencia akan menjadi balapan hidup mati bagi ketiga pembalap tersebut. Dengan perolehan maksimal 50 poin, segala sesuatu masih bisa terjadi. Terutama, berbagai kejadian yang tak diinginkan. Ingat, panasnya perburuan gelar juara tak lepas dari kelalaian Marquez di Australia. Artinya, balapan musim ini masih akan menghadirkan tensi tinggi bagi para pecinta MotoGP. Pangkas Jumlah Lap Balapan MotoGP seri Australia menorehkan sejarah. Untuk kali pertama sepanjang gelaran balapan kuda besi itu, jumlah lap dipangkas dua jam sebelum perlombaan digeber. Seharusnya, balapan di Sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (20/10) berlangsung dalam 27 lap. Namun, Dorna selaku promotor akhirnya memutuskan menggelar balapan hanya dalam durasi 19 lap. Keputusan itu diambil setelah karena ban yang disediakan Bridgestone dianggap sangat berbahaya untuk sirkuit Phillip Island. Pengurangan jumlah lap dianggap bisa melindungi para pembalap ketika berjibaku di atas lintasan. Dilansir laman Fox Sport, Minggu (20/10), malam hari sebelum balapan berlangsung, Bridgestone memang sudah mengeluarkan ultimatum kepada semua tim dan pembalap. Pabrikan asal Jepang tersebut tak menjamin bisa menyediakan ban yang berkualitas bagus untuk balapan di atas 14 lap. Pasalnya, Brisgestone menilai cuaca di Phillip Island terlalu menyengat. Dengan berbagai pertimbangan itu, balapan akhirnya digelar hanya dalam 19 lap. Itupun masih dengan syarat tambahan: para pembalap harus masuk pit stop untuk mengganti motor maksimal di lap kesepuluh. Salahkan Tim Hukuman diskualifikasi di balapan MotoGP seri Australia membuat Marc Marquez meradang. Pasalnya, dengan hukuman itu, ambisi Marquez untuk merebut gelar juara dunia harus dipendam lagi. Saat ini, pembalap Repsol Honda itu hanya leading 18 poin atas Jorge Lorenzo. Nah, Marquez langsung mengkritik tim Repsol Honda setelah dirinya terkena diskualifikasi. Menurut pembalap asal Spanyol berusia 20 tahun itu, kejadian tersebut merupakan kesalahan strategi yang diterapkan tim. \"Kami melakukan kesalahan besar tentang rencana tim. Ini adalah tentang kesalahan seluruh tim. Anda tak bisa menyalahkan satu orang,\" terang Marquez dalam sesi press conference sebagaimana dilansir laman Crash, Minggu (20/10). Marquez mengaku kebingungan karena sempat berpikir bisa masuk pit stop di lap kesebelas. Padahal, dalam peraturan, pembalap harus masuk pit stop maksimal di lap kesepuluh. Di balapan itu, Lorenzo masuk di lap kesepuluh. Sementara, Dani Pedrosa memasuki pit stop di lap kesembilan. Dua pembalap itulah yang akhirnya finish di urutan pertama dan kedua.  Nah, Marquez mengaku hanya mengikuti instruksi yang diberikan tim. \"Saat tim menunjukkan papan untuk masuk pit stop, saya segera masuk. Namun, itu sudah sangat terlambat. Saya belajar dari kesalahan ini untuk membalap di seri Jepang mendatang,\" tegas pembalap termuda sepanjang sejarah yang memenangi seri MotoGP tersebut. Balapan Yang Gila Jorge Lorenzo tengah berada dalam eforia tinggi usai memenangi balapan MotoGP seri Australia. Pembalap andalan Yamaha Factory itu mengatakan, balapan berlangsung sangat sulit. Sebab, beberapa perubahan terjadi sebelum balapan digeber. Perubahan itu di antaranya ialah pemangkasan jumlah lap. Balapan seri Australia seharusnya dilakukan dalam 27 lap. Namun, karena Bridgestone mengaku tak bisa menyediakan ban dengan kualitas hebat untuk balapan lebih dari 14 lap, seri Australia hanya berlangsung dalam 19 lap. Selain itu, para pembalap juga wajib masuk pit stop maksimal di lap kesepuluh. Itu dilakukan karena pembalap mesti mengganti motor. Berbagai perubahan itu tentu membuat para pembalap mengalami banyak kendala. \"Ini adalah balapan yang gila. Benar-benar balapan yang gila. Ini untuk kali pertama kami mengganti motor. Benar-benar menyulitkan untuk semua pembalap,\" terang Lorenzo sebagaimana dilansir Crash, Minggu (20/10). Lorenzo menambahkan, dirinya sempat memulai balapan dengan lambat. Hal itu sempat membuatnya ketar-ketir karena Marc Marquez dan Dani Pedrosa terus memberikan tekanan. Selain itu, Lorenzo juga hampir kecelakaan. \"Pedrosa dan Marquez sangat cepat. Saya juga hampir tabrakan di salah satu tikungan. Saat itu, motor Marquez sudah berada di ban motor saya,\" tegas pembalap asal Spanyol berusia 26 tahun tersebut. (jos/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: