Terdekat di Maktab 7, Jarak Melontar 4 Km
MEKKAH, BE - Puncak haji tinggal beberapa hari lagi. Para pendamping dan pembimbing haji, saat ini disibukkan dengan proses peninjauan lokasi dan prosesi pemberangkatan menuju Arafah dan Mina (Armina). Dari hasil survei yang dilakukan para ketua kloter bersama dengan maktab di sana, dilaporkan dari masing-masing ketua kloter 5, 6, 7 dan kloter 8, jemaah asal Bengkulu selama di Arafah berada di maktab 71, kloter 7 di maktab 72 dan kloter 8 di maktab 7. Kasubag Informasi dan Hubungan Masyarakat Kanwil Kemenag Bengkulu, H Nopian Gustari JH SPdI MPdI menuturkan, seluruh ketua Kloter telah meninjau lokasi dan melakukan survei kondisi pemondokan yang terbuat dari tenda baik di Arafah maupun di Mina. Untuk memudahkan mengingat lokasi itu, mereka telah menandai tenda mereka dengan atribut bendera, atau tanda lainya. Pemondokan jemaah Kloter 5 yang berada di maktab 71, lokasi itu berada sekitar 3 km ke tempat melontar jumroh, jarak ini relatif dekat dan mudah terjangkau jemaah. Kloter 7 yang berada di maktab 72, jarak antara melontar kurang lebih 3-4 km, begitu juga dengan kloter 8 yang berada di maktab 7, yang saat melontar nanti berada di Mina Jadid dengan jarak 3-4 km. Sementara kloter 6, Iba Hartono juga mengabarkan lokasi pemondokan di Arafah dan Mina sudah ditandai. Khusus di Mina kegiatan yang ada di wilayah Mina Jadid, insyaAllah mudah dicari. \"Jarak seperti itu, maka jemaah akan melontar dengan cara berjalan kaki dengan jarak 7-8 km pulang pergi,\" katanya. Pelaksanaan melontar rencananya dilakukan pada sore harinya, mengingat cuaca disana sangat panas diperkirakan mencapai 42 derajat celcius. \"Dijadwalkan jemaah akan melontar jumrah pada sore harinya,\" terangnya. Untuk itu, tambahnya jemaah terus diingatkan untuk menjaga stamina, sehingga bisa melaksanakan prosesi puncak haji. Para petugas tak hentinya melakukan sosialisasi persiapan itu akan disampaikan para ketua rombongan kepada jemaah atau anggotanya. Yakni dengan cara memberikan arahan kepada jemaah mencoba menahan diri untuk melakukan aktivitas berat seperti ke Masjidil Haram yang mulai padat, umroh sunat dan lain-lain agar kesehatan tetap terjaga. Dan jemaah diharapkan dapat mempersiapkan dan membeli tikar sebagai alas tambahan tidur saat mabit di Armina. Tak hanya itu, saat ini jamaah tengah mempersiapkan hewan qurban yang akan dipotong, hanya saja sampai saat ini belum dikabarkan berapa harga hewan kurban di sana, dan hewan apa saja yang akan dikurbankan. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: