Rektor Unib Didemo

Rektor Unib Didemo

\"RIO-TEATRIKALBENGKULU, BE -  Hari pertama bertugas sebagai Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc. Akt, kemarin (7/10) disambut aksi demo mahasiswa.   Para mahasiswa gabungan antar fakultas ini menuntut transparansi fasilitas mahasisa dan otonomi kampus.   Pantauan BE di lokasi, aksi demo dimulai sekitar pukul 08.30 WIB.   Massa demo melakukan longmarch dari fakultas ke fakultas yang berakhir orasi di depan kantor rektorat. Ada 13 tuntutan yang disampaikan mahasiswa.   Diantaranya tidak ada transparansi dana kegiatan mahasiswa uang keluar masuk, baik fakultas  maupun universitas.   Kemudian uang hotspot yang mencapai Rp 1,3 miliar per semester, tidak sesuai dengan  fasilitas yang ada.   Kebijakan  UKT yang tidak jelas dan tidak memihak terhadap mahasiswa, sistem yang rawan akan korupsi  serta masih dipungut biaya PKK Fakultas,  PKK Prodi, uang Perpus dan daftar praktek.  Asrama mahasiswa peserta Bidik Misi masih dipungut biaya dan diberdayakan sebagai bisnis yang tidak tahu dikemanakan dana tersebut, tidak ada transparansi.  UKT mahasiswa yang relatif besar tidak jelas penggunaannya fasilitas mahasiswa baru pun masih minim.  Serta bebaskan Unib dari korupsi dan mendesak terungkapnya kasus raibnya Rp 5,2 miliar yang digelapkan Firman dan kawan-kawannya. Orasi mahasiswa memecahkan keheningan  pagi itu,  secara bergantian mahasiswa menggelar orasi.  Massa  juga menuliskan aspirasinya dalam kertas karton,  tulisan itu diantaranya  \'\'Tuan Rektor Jangan Adalagi  Firman Selanjutnya\'\',  \'\'Kampus kok gelap seperti kuburan, mana uang kita?\'\',  \'\'Katanya jaman tekno bukunya up date dong\'\' dan lain-lain.  Dalam kesempatan itu juga, mahasiswa menggelar aksi teatrikal sebagai simbolisasi aspirasi mahasiswa. Koordinator lapangan aksi ini, Taufik Ramadhan menuturkan, aksi yang dilakukan untuk menyambut kehadiran rektor baru, dan meminta  beliau untuk bersikap transparansi terhadap dana yang selama ini tidak jelas.  \"Kita berharap dengan rektor baru ada perubahan, jangan  ada Firman baru,\'\' katanya. Setelah melakukan berbagai orasi, akhirnya  5 perwakilan mahasiswa  terdiri dari berbagai fakultas yakni yaitu Alfa Surya (FISIP), Nazarudin (FMIPA), Ismara (Faperta),  Feris (F. Teknik), Dina (FISIP), dan Zolpen (FKIP), diterima  rektor Dr Ridwan Nurazi.   Rektor juga didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Ir. Fahrurrozi, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Drs. Azhar Marwan, MSi, dan para Kepala Biro se-lingkungan Unib.  Pertemuan itu cukup alot, dan berlangsung  hingga dua jam lamanya. Setelah melakukan pertemuan, rektor Ridwan Nurazi bersama rombongan menemui para pendemo.  Di hadapan  mahasiswa itu  Dr. Ridwan Nurazi, SE., M.Sc. Akt., sangat mendukung dengan apa yang dilakukan para mahasiswanya.  Karena apa yang menjadi aspirasi mahasiswa  adalah menjadi perhatian rektor juga. Rektor merespon positif atas kedatangan mahasiswa tersebut dan berjanji akan menyikapi dengan baik apa yang menjadi aspirasi mahasiswa. Rektor  juga berjanji untuk ada forum dialog dengan pimpinan universitas dengan mahasiswa dan rencananya tiga bulan ke depan akan diadakan dialog kembali.  Pada kesempatan itu rektor menyampaikan bahwa mahasiswa merupakan stake holders utama. Disingung soal   kasus Firman, Ridwan mengaku menyerahkan sepenuhnya  persoalan ini pada jalur hukum.  Namun ia berjanji kejadian Firman tidak akan terjadi di masa kepemimpinanya.  Dalam kinerja yang akan dilakukan 5 tahun ke depan, akan selalu diawasi oleh dewan pengawas. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: