PGRI Ancam Mogok Nasional
BENGKULU, BE - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu telah mengirimkan surat ke Pengurus Besar (PB) PGRI. PGRI meminta penyelesaian secara tuntas keterlambatan dan kekurangan pembayaran tunjangan profesi guru dan tambahan penghasilan bagi guru yang belum bersertifikat. Selain itu PGRI juga meminta agar keterlambatan kenaikan pangkat guru bisa diselesaikan secara tuntas pula. Surat ini ditembuskan ke Mendikbud, Kemenag, Presiden, DPR RI dan Ketua PGRI Provinsi Seluruh Indonesia. Menyikapi kondisi itu PGRI Bengkulu menawarkan agar anggota PGRI se-Indonesia berkumpul dan melakukan mogok nasional ke Jakarta. \"Solusi yang kita tawarkan ada 2 yaitu demo di Jakarta, yang diharapkan digelar pada bulan November mendatang. Jika tidak berhasil PGRI Provinsi Bengkulu meminta Pengurus Besar PGRI untuk mengorganisasikan mogok nasional yang diharapkan dapat terlaksana pada bulan April 2014,\" ujar Ketua PGRI PRovinsi Bengkulu, Prof. Sudarwan Danim. Menurutnya tindak kekerasan seperti ini perlu dilakukan, karena kezaliman pemerintah pusat dan daerah terhadap guru sudah tidak dapat ditolerir lagi. Secara komulatif, lanjut Sudarwan pemerintah daerah di Indonesia telah menilap atau setidaknya mengendapkan dana triliunan rupiah tunjangan profesi dan tambahan penghasilan guru non sertifikasi ini. Dalam rangka memberikan pelayanan kepada guru, pemerintah didaerah banyak tidak bisa berbuat apalagi memperbaiki kinerjanya. Selain itu, kenaikan pangkat guru pun terhambat total dengan berlakunya Permeneg PAN dan RB No 16 tahun 2009 sehingga lengkaplah derita guru. \"Dengan derita semacam ini, guru hanya bisa mengelus dada. Ketika protes, kedikatoran pemda nampak sekali. PGRI Provinsi Bengkulu berharap agar PB PGRI menerima usul ini dan kawan-kawan diharapkan dapat memberikan dukungan,\" pintanya. (128)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: