Siswa SD 10 Karang Baru Belajar di Lantai

Siswa SD 10 Karang Baru Belajar di Lantai

\"siswaPUT, BE - Enam dari 16 siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) 10 Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) harus rela belajar di lantai kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sisanya, 10 siswa lainnya terpaksa belajar sambil berdiri lantaran di ruangan tersebut tidak memiliki kursi belajar. Kondisi tersebut juga dialami oleh sang guru. Setidaknya, saat memberikan materi pelajaran, sehingga guru juga terpaksa harus berdiri lantaran tak miliki meja dan kursi. Terdesi (40) warga PUT mengungkapkan kalau kondisi tersebut telah berlangsung cukup lama. Bahkan, Terdisi merasa heran jika di tengah era kemajuan pembangunan RL, masih saja ada sekolah yang tidak memiliki Sarana dan Prasarana yang memadai. “Saya perhatikan, sekolah lain, khususnya di lingkungan perkotaan Curup kondisinya sangat bagus, dilengkapi dengan sarana dan prasara yang baik. Kenapa kok masih saja ada sekolah Dasar yang tidak memiliki meubelair. Kasihan melihat mereka harus berdiri dan duduk dilantai saat belajar,” ujar Terdesi. Dibagian lain, salah satu siswa SD 10 Karang Baru, Iin mengatakan jika dirinya terkadang harus mengalami sakit dibagian kaki lantaran harus duduk dilantai setiap kali belajar. Bahkan, tak jarang dirinya harus membantu orang tuanya mencuci pakaian sekolah miliknya sendiri setiap hari lantaran kotor terkena debu lantai saat bersekolah. “Sejak saya duduk di bangku kelas II, kondisinya memang sudah begini. Kami terpaksa harus duduk dilantai atau berdiri saat belajar. Tidak kami saja, guru yang mengajar kami juga harus berdiri saat mengajar sebab di ruang kelas kami tidak memiliki kursi dan meja belajar,” ujar Iin. Kepala Sekolah SD 10 Desa Karang baru, Paroto SPd kepada wartawan mengakui kondisi tersebut. Dijelaskannya kalau guru dan murid kelas 3 harus belajar dan mengajar dengan cara berdiri atai duduk di lantai kelas. “Saya baru baru menjabat 2 bulan sebagai kepala sekolah di Sini. Mulanya saya terkejut melihatnya. Tetapi, setelah saya lakukan penelusuran, kondisi ini memang sudah lama terjadi. Sebagai upaya, saya sudah melaporkan kondisi ini ke Dinas pendidikan RL untuk segera di tindak lanjuti,” ujar Paroto. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: