Mobil Murah Sasar Pasar Luar Negeri
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) M.S. Hidayat optimistis proyek mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) akan mengangkat industri otomotif di tanah air. Bahkan, dia yakin mobil-mobil tersebut tak hanya memenuhi kebutuhan tanah air saja, tapi juga untuk pasar ekspor.
\"Saya sudah bicara dengan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), mereka sudah menyatakan kesanggupannya untuk mengekspornya tahun depan,\" terangnya Hidayat saat ditemui di pameran IIMS 2013.
Dengan begitu, kata dia, LCGC yang dikhawatirkan menambah kemacetan tidak akan terjadi. Sebab, penyerapannya akan terbagi untuk pasar domestik dan ekspor.
Pasar utama yang mungkin dibidik adalah ASEAN dan Timur Tengah. Namun, sampai saat ini dia belum bisa memperkirakan volume LCGC yang bisa diekspor tahun depan. Dia hanya memberikan gambaran, pada 2012 produksi mobil mencapai 1,1 juta unit dan tahun ini diperkirakan mencapai 1,2 juta unit dengan tipe LCGC yang beredar.
Dia menyebutkan, tahun lalu ekspor mobil Indonesia mencapai 16 persen dari produksi. Tahun depan, lanjut dia, Gaikindo berjanji meningkatkan menjadi 30 persen. \"Hingga akhir tahun produksi LCGC ditargetkan mencapai 30 ribu unit, tahun depan produksinya bisa mencapai 100 ribu unit atau sekitar delapan persen dari total produksi mobil. Jadi, porsi ekspor LCGC masih sangat kecil nilainya,\" ucapnya.
Menurut Hidayat, kegiatan ekspor itu harus dilakukan. Sebab, jika tidak, pasar ekspor akan dikuasai mobil LCGC produksi negara lain. Dia mengungkapkan, saat ini negara-negara otomotif dunia telah memproduksi mobil sejenis LCGC. Sebab, diperkirakan mobil jenis LCGC menjadi tren otomotif masa depan. Hidayat menyatakan, tahun depan Thailand dan India siap mengekspor mobil LCGC ke Indonesia. Itu bakal diikuti produsen-produsen mobil lainnya. \"Kami siapkan industri LCGC nasional dulu sebelum kita dibajiri pasar ekspor,\" ucap dia.
Di bagian lain, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman menyatakan dukungannya terhadap semua kebijakan yang dibuat pemerintah. Pihaknya berjanji mendistribusikan Ayla di seluruh Indonesia secara merata. Selain itu, pihaknya telah mengimbau pembeli bahwa Ayla memakai bahan bakar ron 92 atau setara dengan pertamax. Jika bahan bakar yang dipakai di bawah itu, pihaknya memastikan akan terjadi penurunan kualitas mesin. (wir/ken/owi/uma/c10/kim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: