Hanya Diajar Honorer Tamatan SMP
PINANG BELAPIS, BE - Kepala Desa Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis, Man mengungkapkan, hingga saat ini SD kelas jauh di Dusun Air Putih Desa Sungai Lisai belum memliki Guru PNS. Sebanyak 32 siswa kelas I-IV hanya diajar oleh tenaga honorer lulusan SMP yang dibiayai kepala desa. Ia berharap agar Pemda Lebong melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lebong dapat menempatkan satu orang guru PNS di SD tersebut untuk membantu pelajar mengejar ketertinggalan pelajaran. \"Kita sangat kasihan dengan anak-anak yang belajar di SD kelas jauh Desa Air Putih, sampai saat ini belum ada guru PNS yang menagajr disana. Guru honorer yang kita biayai hanya tamatan SMP, harapan kita ya dinas pendidikan dapat menempatkan 1 orang guru PNS untuk membimbing anak-anak kita. Kalau hanya diajar oleh guru honorer yang ada kita khawatir anak-anak kita mengalami ketertinggalan di bandingkan sekolah lain,\" kata Man. Ditambahkan Man, kelas jauh di Dusun Air Putih dibuka karena jarak antara Desa Air Putih ke SD induk di Sungai Lisai cukup jauh. Untuk pergi ke sekolah induk, anak-anak harus menyeberangi sungai. Kondisi ini tentunya mengkawatirkan orang tua terutama ketika musim penghujan maka sungai tersebut tidak bisa dilewati oleh anak kecil. \"Sekarang ini untuk tepat belajar anak-anak kita buat di bawah rumah. Untuk pergi ke SD induk di Sungai Lisai kita nilai sangat beresiko karena harus melewati sungai. Kalau kondisi musim kemarau masih memungkinkanlah bagi anak-anak untuk ke Sungai Lisai, tapi kalau musim penghujan sungai pasti meluap dan sulit untuk dilalui,\" jelasnya. Kades berharap untuk penerimaan CPNS guru pada tahun 2013 ini, pihak Pemkab Lebong dapat menepatkan 1 orang guru di Dusun Air Putih. \"Kami dengar tahun ini ada penerimaan CPNS untuk guru, kalau bisa ya ditempatkan 1 orang guru di sana. Kami juga sebelumnya sudah mengajukan usul kepada bupati untuk memberikan kesepatan bagi warga desa sungai lisa lulusan D3 diangkat menjadi PNS guru di sana. Ada 1 orang warga disana lulusan D3 dan berkomitmen untuk tetap tinggal di lokasi untuk mengajar. Saat ini warga tersebut sudah menjadi tenaga honorer di sekolah tersebut. Pertimbangan kita mengajukan warga ini karena ia asli putra daerah desa Sungai Lisai. Kalau menempatkan orang luar ya resikonya pasti mereka minta pindah hal ini sudah terjadi pada tahun 2010 yang lalu dimana ada 2 guru yang ditempatkan di sana tapi belum sempat mengajar malah sudah pindah,\" pungkasnya.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: