Sejak 2010 Terjadi 351 Konflik Sosial
JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menyatakan, dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan eskalasi konflik sosial di tengah masyarakat. Konflik terjadi akibat benturan dari berbagai kepentingan yang dilakukan antar kelompok masyarakat. Ini berdampak langsung pada terganggunya keberlangsungan pembangunan nasional.
Menurut Gamawan, Pusat Komunikasi dan Informasi (Puskomin) Kemendagri mencatat, tahun 2010 terjadi 93 peristiwa konflik. Sementara pada tahun 2011 terjadi 77 peristiwa dan 2012 terjadi 128 peristiwa. Di tahun 2013 hingga awal September, Kemendagri mencatat telah 53 peristiwa konflik.
“Jadi dari tahun 2010 hingga September 2013, tercatat 351 peristiwa konflik. Baik konflik yang bernuansa SARA, bentrokan warga dengan organisasi kemasyarakatan, aksi kekerasan unjukrasa menolak kenaikan bahan bakar minyak, bentrokan antar massa pendukung calon kepala daerah dan aksi massa terkait sengketa pertanahan,” ujar Gamawan dalam rapat kooordinasi nasional Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) tahun 2013 di Jakarta, Senin (9/9).
Dari kasus-kasus tersebut, kata Gamawan, pemerintah memberi perhatian serius terhadap aksi massa terkait sengketa pertanahan. Perhatian serius diberikan mengingat sebaran peristiwanya terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia, atau meliputi 22 provinsi.
“Selain itu dampak yang ditimbulkan seperti penyelesaian sengketa yang berlarut-larut menimbulkan kesan kurang sigapnya pemerintah dan memberikan peluang bagi berbagai pihak berkaitan dengan kepentingan politik menjelang pemilu 2014,” katanya.
Selain konflik sosial, ancaman terorisme menurut mantan Gubernur Sumatera Barat ini, juga masih kerap terjadi di tengah masyarakat. Di tahun 2012, Kemendagri mencatat terjadi 65 kali ancaman teror, di mana 30 kali di antaranya terjadi ledakan bom, serta terjadi penangkapan 55 orang tersangka teroris.
\"Aksi teror dalam beberapa bulan terakhir juga terjadi seperti penembakan terhadap empat orang anggota kepolisian di wilayah Ciputat dan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Jika kita mencermati peristiwa-peristiwa tersebut. inilah fakta dari sebagian permasalahan bangsa yang memerlukan perhatian dan penanganan terpadu dan berkelanjutan. Supaya penanganan tersebut dapat sesuai dan tidak berdampak pada timbulnya permasalahan lebih luas,” katanya.(gir/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: