Pupuk Dari Limbah Pabrik
MUKOMUKO, BE – Mayoritas perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak mentah sawit memanfaatkan limbah padat dan cair untuk pupuk. Ini diketahui setelah dilakukan penilaian oleh bidang perkebunan kabupaten. “ Mayoritas perusahaan yang kita nilai limbahnya digunakan untuk pupuk,” ujar Kabid Perkebunan, Budi Yanto Shut. Setiap perusahaan itu juga telah memiliki bak untuk menampung limbah padat dan cair sebelum limbah tersebut digunakan sebagai bahan penyubur untuk tanaman perkebunan seperti sawit. “Hasil penilaian sementara, perusahaan itu telah menjaga lingkungan agar tidak tercemar,” katanya. Tidak hanya penilaian soal lingkungan saja, melainkan banyak penilaian lainnya. Seperti kontribusi sosial perusahaan misalnya bantuan untuk pembangunan fasilitas umum. Data dalam kuisioner yang telah diisi pihak perusahaan, lanjut Budi, semua perusahaan telah memberikan kontribusi sosial namun dokumen untuk itu sampai saat ini belum diserahkan atau diterima bidangnya. Padahal setelah empat hari dilakukan penilaian perusahaan itu telah menyerahkan dokumen itu sebagai bukti jika perusahaan memberikan kontribusi sosial. “ Paling lama September 2013 semua perusahaan yang sudah dinilai telah menyerahkan dokumen tersebut,” jelasnya. Penilaian perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak mentah sawit di daerah itu merupakan syarat bagi perusahaan memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainble Palm Oil). Jika sampai tahun 2014 perusahaan tidak memiliki ISPO maka akan diberikan sanksi oleh pemerintah pusat. “ Bagi yang tidak mengurus ISPO, sanksi dijatuhkan dari pemerintah pusat. Diantara persyaratan mengurus ISPO itu harus ada rekomendasi dari pemerintah daerah. Inilah yang saat ini dilakukan pemda untuk melakukan penilain perusahaan tersebut,” katanya. Perusahaan yang sudah dilakukan penilaian adalah PT Agro Mukomuko, PT Karya Sawitindo Mas, PT Mukomuko Agro Sejahtera, PT Dari Darma Pratama, PT Sapta Sentosa Jaya Abadi, PT Panda Muko, PT SPO Resources, PT Bumi Mentari Karya, PT Agricinal, PT Pati, PT Mukomuko Indah Lestari. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: