Dahlan Iskan Kunjungi Dealer Mobil Listrik Paling Laris di AS
JAKARTA - Selama berada di Amerika Serikat (AS) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak melewatkan waktunya untuk berleha-leha. Setelah mengunjungi Kantor PT Dirgantara Indonesia (DI) yang ada di Negeri Paman Sam, malam ini Dahlan akan lanjut mengunjungi dealer mobil listrik.
\"Malam ini (waktu AS,red) saya mengunjungi dealer mobil listrik Tesla di Seattle, sebuah kota yang menjadi pusat industri pesawat Boeing, Microsoft dan tempat lahirnya Starbuck,\" ujar Dahlan seperti yang disampaikan oleh Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, Rabu (4/9).
Lebih lanjut Dahlan katakan bahwa Tesla adalah mobil listrik paling laris di AS dengan penjualan yang direncanakan mencapai 25 ribu unit tahun ini. Salah satu produk Tesla yang dipajang di situ adalah sedan empat pintu dengan empat penumpang berwarna merah. Saat melihat mobil ini, Dahlan mengaku tertarik ingin mengetahui teknologi yang digunakan. Apakah sama dengan mobil listrik buatan anak negeri yang pernah ia gunakan.
\"Yang menarik perhatian saya adalah apakah benar semua mobil listrik di AS tidak menggunakan gearbox, seperti mobil listrik generasi pertama yang saya tabrakkan ke tebing di daerah Sarangan, Magetan itu. Ternyata mobil Tesla yang saya lihat ini menggunakan gear box,\" tutur Dahlan.
Belum puas dengan gambar yang didisplaykan di dealer itu, pria berusia 62 tahun ini lanjut bertanya kepada teknisi Tesla yang ada di dealer tersebut.
\"Jawabnya tegas, mobil ini menggunakan gearbox. Tujuannya untuk pengendalian mobil saat menghadapi jalan yang curam. Berarti tidak salah kalau mobil listrik generasi kedua nanti juga menggunakan gearbox,\" ungkapnya.
Mobil listrik Tesla ini memang begitu laris terjual di Amerika, sampai-sampai untuk membelinya harus inden enam bulan. Maka kapasitas produksi di AS dinaikkan.
\"Sekarang antrinya hanya dua minggu,\" saut petugas dealer tersebut pada Dahlan.
Tesla bisa menempuh jarak 200km / sekali charger. Inteririornya didesain cantik dan display screennya sebesar layar laptop 15 inci. Harga jualnya USD 70.000 dan sama sekali tidak terkena pajak. \"Bahkan 10 pct dari harga itu bisa untuk faktor pengurangan pajak.
Dengan terjadinya krisis ekonomi sekarang ini mobil listrik memang semakin relevan,\" pungkas mantan Dirut PLN ini. (chi/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: