Sertifikasi Belum Cair, Guru Resah
CURUP, BE - Pembayaran tunjangan sertifikasi kembali mengundang keresahan di kalangan tenaga pendidik di Rejang Lebong. Bukan soal jam kerja mengajar yang menjadi pemicu, tetapi soal pembayaran triwulan kedua (April-Juni) yang tak kunjung cair. Keresahan muncul karena isu tak sedap soal dugaan uang tunjangan yang sangaja diendapkan untuk bunga deposito. Terkait hal itu Wakil Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Dra Mirliani MPd kepada wartawan, Jum\'at (30/08) menyampaikan imbauan agar para guru yang sudah bersertifikasi tidak terprovokasi dengan isu-isu tersebut. \"Isu itu memang ada, soal dana sertifkasi didepositokan, juga soal data yang kembali menjadi penghambat. Namun kami minta kita tidak terprovokasi akibat ulah pihak tak bertanggungjawab,” ujar Mirliani. Ia menegaskan, sejauh ini pihaknya telah melakukan pengecekan langsung. Hasilnya, uang sertifikasi triwulan kedua memang belum cair dari pusat lantaran adanya selisih perhitungan anggaran. Dari semua estimasi anggaran sebesar Rp 61 miliar, ternyata dari data triwulan pertama yang lalu dana terpakai hanya Rp 59 miliar. Saat ini pihak Dinas Pendidikan menurutnya sedang melakukan validasi data diminta oleh pusat. “Selisih uang ini tidak gampang penyelesaiannya, serupa juga terjadi di daerah lain. Bahkan di Jawa ada yang selisih hingga Rp 10 miliar. Yang perlu saya ingatkan lagi, untuk Provinsi Bengkulu memang belum seluruhnya ada pencairan,” kata Mirliani. Menanggapi hal itu Ketua Satker Sertifikasi RL, Hanapi MPd juga mengimbau agar guru bersabar. Pasalnya, RL tidak dapat disamakan dengan Kabupaten Lebong dan Kepahiang lantaran jumlah guru bersertifikasinya jauh berbeda. “Selain ada selisih untuk penganggaran, jumlah guru bersertifikasi di RL sudah mencapai 1.462 orang. Sementara di Lebong dan Kepahiang, jumlah guru bersertifikasi masih sedikit sekitar 300 orang,” tegas Hanapi. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: