Anggaran Tabot Minim
BENGKULU, BE - Dana sebesar Rp 300 juta yang dialokasikan Pemda Kota untuk penyelenggaraan tabot, dinilai dewan memang cukup minim. Hanya saja, dewan meminta agar pihak Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) dapat mengoptimalkan dana tersebut. \"Walaupun sedikit tapi kan tetap dianggarkan di dalam APBD. Yang sedikit ini kami harap daat dimaksimalkan saja,\" kata Syamsul Azwar SH MH, anggota Komisi II DPRD Kota saat dihubungi, kemarin. Kegiatan ini, lanjutnya, tetap bisa dijalankan oleh KKT sebagai kelompok yang memiliki kewenangan untuk mengadakannya. DPRD Kota sendiri, dibeberkannya, selama 4 tahun terakhir selalu menyediakan anggaran agar acara ini dapat terselenggara. \"Kita pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif senantiasa mendukung acara ini,\" ujarnya. Syamsul masih ragu apakah dana ini masih akan dianggarkan kembali pada tahun mendatang. Menurutnya, hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Badan Anggaran (Banggar). \"Pihak Banggar akan membahasnya terlebih dahulu. Yang jelas selama 4 tahun ini kita selalu mendukung. Kalau penganggarannya tidak mengganggu penganggaran yang lain, bisa saja dianggarkan kembali. Tapi yang jelas banyak keperluan lain yang juga perlu dianggarkan,\" urainya. Karenanya Syamsul mengimbau agar Pemda Kota dapat lebih gigih lagi dalam melaksanakan perayaan festival tabot. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti pihak pemerintah kota maupun provinsi tidak lagi menganggarkan dana untuk pelaksanaan kegiatan tabot. \"Kita tentu selalu mendukung. Tapi soal dana kan tergantung APBD. Kalau cukup, mungkin masih dianggarkan. Tapi kalau sedikit tentu tidak mustahil dinihilkan. Dulu pemerintah pernah tidak bantu tapi tabot tetap jalan. Bisa saja hal ini kembali terjadi kembali ke depan,\" tutupnya. Dari Pemprov, Nihil Sementara Badan Anggaran DPRD Provinsi Bengkulu, mencoret pengajuan dana penyelenggaraan tabot. Hal ini membuat Ketua Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu, Ir. Syiafril Syahbudin, berang. Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan juga Kadis PU Kota Bengkulu itu tak percaya dengan sikap wakil rakyat yang tidak mendukung seni budaya tabot yang bisa menghidupkan ekonomi kerakyatan serta kunjungan wisata ke kota Bengkulu. \"Walau tidak dianggarkan, KKT tetap melakukan prosesi tabot, tapi digelar sesederhana mungkin. Tanpa melakukan arak-arak, sedangkan atraksi seni ditiadakan,\" tukasnya. (009/247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: