Tekan Kematian Ibu dan Bayi

Tekan Kematian Ibu dan Bayi

BENGKULU, BE - BKKBN Provinsi Bengkulu bersama Dinas Kesehatan setempat memfokuskan dalam menekan angka kematian bayi dan ibu pasca melahirkan. Hal itu guna mendukung percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium 2015. \"Kita (BKKBN) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu bersinergi dalam beberapa kegiatan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Aksi yang dilakukan dengan memberikan pelayanan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan hingga pasca melahirkan,\" kata Kepala BKKBN Provinsi Dra Widati. Pihaknya menggalang kerjasama dalam pelayanan kepada masyarakat di wilayah perdesaan dan kepulauan.  Sehingga tingkat kesehatan masyarakat di daerah itu dapat setara dengan kehidupan masyarakat di wilayah lainnya.  Kegiatan tersebut telah berjalan di beberapa desa terpencil dan kepulauan, kolaborasi kegiatan dikemas dalam aksi pelayanan Galciltas dan kepulauan. \"Terdapat desa-desa di wilayah Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Kabupaten Lebong,\" katanya. Widati menambahkan, menekan kasus kematian ibu dan bayi telah menjadi bagian dalam mencapai sasaran tujuan pembangunan milenium (MDGs). Menurunkan angka kematian anak, target untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun. \"Dan terhadap kesehatan ibu, dengan target dalam MGDs untuk mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan,\" katanya. Di Provinsi Bengkulu, AKI (angka kematian ibu) dengan 220/100.000 yang lebih rendah angka secara nasional yang mencapai 228/100.000 kelahiran. Namun kasus tersebut masih mengkhawatirkan dalam pencapaian sasaran MDGs, yang mentarget sebesar 102/100.000 kelahiran. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Hendarini BSc SSos mengatakan, upaya menekan angka kematian ibu dan bayi, dua dinas pemerintah tersebut selain menggelar pelayanan di wilayan terpencil dan tertinggal serta kepulauan dengan berbagai aksi pelayanan dan penyuluhan.  \"Perlu memperkuat kapasitas system kesehatan untuk menyediakan akses Universal keperawatan kesehatan reproduksi dan seksual, khususnya kesehatan ibu dan bayi, dengan patisipasi masyarakat dan organisasi Non-Pemerintah (LSM),\" jelasnya. Tak hanya itu amat penting dalam mencapai sasaran tersebut diperlukan rumuskan Rencana aksi percepatan penurunan kematian ibu 2012 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dengan pesan moral dari pemerintah bahwa seetiap kebijakan kesehatan reproduksi, hak-hak perempuan dan kaum muda tetap berada dijantung pembangunan. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: