Petani Mulai Turun “Batet”

Petani Mulai Turun “Batet”

LEBONG SAKTI, BE - Bagi sebagian orang, sawah habis di panen merupakan rejeki tersendiri bagi mereka, karena dari lahan itulah mereka mendapatkan hasil berupah gabah atau padi. Oleh karena itu jika musim panen tiba mereka yang terbiasa mencari rejeki di sisa-sisa panen yang disebut \"batet\" mencari lokasi untuk melakukan aktivitasnya. Selain mencari padi di sisa-sisa habis tebangan (potongan) tanaman padi, mereka juga mencari gabah dari sisa-sisa habis gilingan atau erekan. Biasanya padi yang dipanen untuk merontokkan gabahnya menggunakan alat perontok padi baik menggunakan mesin perontok (erek) atau manual menggunakan tenaga manusia. Batang-batang padi itulah yang kemudian oleh para petani \"batet\" kemudian dibersihkan kembali untuk diambil gabahnya. \"Ya beginilah pak kerja kami jika musim panen tiba mencari gabah atau padi sisa panen yang ditinggalkan pemiliknya, dari sedikit kami kumpulkan setelah kumpul banyak nanti kami jual atau kami bawa ke tempat penggilingan padi atau heler,\" ujar Ibu Rasi\'ah (57) warga Desa Talang Bunut Kecamatan Amen yang ditemui wartawan di sawah kemarin. Aktifitas \"batet\" ini dilakukan oleh ibu Rasi\'ah jika musim panen padi tiba, selain di desanya sendiri kadang-kadang dia mencariĀ  padi ke desa tetangga yang juga sawahnya habis panen. Pagi dia berangkat sendiri kadang-kadang juga bersama satu atau dua temannya, setelah sampai di lahan mereka kemudian berpencaran. Dari hasil batet, gabah-gabah itupun dikumpulkan sedikit demi sedikit dari tepat satu ke tempat lain jika sudah terkumpul banyak kemudian di bawa pulang. \"Ya nggak tentu, kadang sehari dapat 2 cupak, malah kadang dapat 1 cupak. Semuanya itu tergantung dari rejeki kita. Ya yang namanya batet tidak bisa ditentukan hasilnya,\" kata Rasi\'ah. Sementara itu, Rosma penggarap sawah di Desa Tabeak Dipoa Kecamatan Lebong Sakti mengatakan, para petani batet yang sering beroperasi di sawah yang habis di panen atau menunggui batang padi habis panen menurutnya tidak mengganggu pemilik lahan sawah. Sebab itu mereka membiarkan beroperasi dan juga mencari gabah dari batang padi habis panen. Selain itu mereka juga mencari rejeki yang hasilnya dibuat untuk makan sehari-hari keluarganya, sehingga hal itu merupakan sesuatu yang perlu di bantu. \"Ya itu sudah tradisi di sini, jika panen telah selesai ada petani batet yang mencari rejeki di sisa-sisa padi habis panen. Bagi petani penggarap mereka itu tidak menganggu sama sekali ya dibiarkan saja mereka mencari rezeki,\" ungkap Rosma.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: