Formasi CPNS Didominasi Tenaga Kesehatan

Formasi CPNS Didominasi Tenaga Kesehatan

BENGKULU, BE - Setelah melalui pembahasan yang alot bersama Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), akhirnya Pemerintah Provinsi Bengkulu mendapatkan rincian formasi atau rincian penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan digelar September mendatang. Hanya saja Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Tarmizi BSc SSos belum mau membeberkan formasi  yang sudah final dibahas tersebut. \"Pembahasan tingkat SKPD memang sudah selesai, tapi hasilnya belum bisa dipublikasikan karena belum disetujui oleh KemenPAN,\" kata Tarmizi saat dihubungi BE, kemarin sore. Ia mengaku  Senin (29/7) besok, ia akan membawa formasi hasil pembahasan bersama SKPD tersebut ke KemenPAN dan RB, dan akan dibahas ulang dan ditetapkan formasi finalnya paling lama Selasa (30/70). \"Jika dibeberkan sekarang dikhawatirkan akan membuat masyarakat binggung, karena belum final karena belum disetujui oleh pihak KemenPAN dan RB. Untuk menghindari itu, maka saya tahan dulu,\" tolaknya. Kendati demikian, formasi terbanyak masih diprioritaskan tenaga kesehatan yang mencapai 60 persen dari total kuota 144 orang. Sedangkan sisa lainnya tetap untuk tenaga teknis. \"Peruntukkanya tetap kesehatan dengan teknis, hanya saja khusus untuk tenaga teknis ada  perubahan karena beberapa SKPD sudah memiliki tenaga teknis yang sebelumnya sempat kita usulkan ke KemenPAN,\" terangnya. Informasi yang diperoleh BE menyebutkan setidaknya tenaga medis yang sepekati mencapai 24 orang, terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam hingga ke dokter umum dan dokter gigi. Formasi lainnya, yakni keperatan yang terdiri dari perawat gigi, perawat tekniker gigi dan perawat umum. Apoteker, asisten apoteker, hingga analis apoteker. Selain itu juga dibutuhkan kesehatan masyarakat yang terdiri dari epidemiologi kesehatan, sanitarian, entomolog kesehatan, administrator kesehatan dan kesehatan lingkungan. Sementar untuk tenaga teknis, dibutuhkan penganalisis kinerja jabatan, petugas pelayan materi pembelajaran elektronik, penterjemah, pemantau potensi wisata,  penatalaksana promosi wisata, pengkaji adat dan tradisi, penata kompute, pengamat penyakit hewan. Selain itu juga dibutuhkan penyuluh kehutanan, survey kawasan hutan, polisi hutan, ahli geologi vulkanologi, penyelidik bumi, auditor, arsiparis, statisti, penggerah swadaya masyarakat, dan perekayasa alat tepat guna. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: