Bengkulu Dapat 2300 Unit Bedah Rumah
BENGKULU, BE - Ini kabar gembira bagi masyarakat Provinsi Bengkulu, terutama yang memiliki rumah tidak layak huni. Pasalnya, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) telah menyetujui bahwa Provinsi Bengkulu mendapatkan jatah bedah rumah sebanyak 2300 unit tahun 2013 ini. Hal ini disampaikan Menpera, Djan Faridz usai memberikan kuliah umum di IAIN Bengkulu, kemarin. \"Nanti Pak Gubernur Bengkulu yang menentukan daerah mana saja yang mendapatkan bantuan bedah rumah tersebut. yang jelas Kemenpera telah memberikan jatah sebenyak 2300 unit,\" kata Djan Faridz. Ia mengungkapkan setiap rumah yang tidak layak huni akan diberikan bantuan sebesar Rp 7 juta per unit rumah. Dana tersebut digunakan untuk membeli alat bangunan, sedangkan pengerjaannya dilakukan secara bergotong royong atau swadaya. Selain itu, Kemenpera juga membangunan 2 rumah susun mahasiswa (Rusunawa), yang akan dibangun di kompkleks IAIN Bengkulu dan Manna, Bengkulu Selatan. \"Untuk tahun ini mungkin hanya itu, ke depannya akan tingkatkan lagi jumlahnya,\" ujarnya. Djan Faridz mengatakan, pemberian jatah bedah rumah tersebut berdasarkan usulan dari pemerintah daerah. Yang berpedoman pada jumlah rumah yang tidak layak huni. Semakian besar usulan, maka semakin besar pula yang akan dikabulkan oleh Kemenpera. Sementara itu, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk pembagian kuota bantuan bedah rumah tersebut, yang nantinya akan ditentukan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) masing-masing pemerintah daerah. \"Jumlah yang kita usulkan 10.000, yang diakomodir 2300. Kendati demikian, bantuan ini tetap diberikan kepada yang berhak mendapatkannya,\" ungkap gubernur. Disinggung antisipasi agar tepat sasaran, gubernur mengaku akan meminta pihak Bappeda masing-masing kabupaten/kota untuk benar-benar melakukan survei sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hal ini penting agar bantuan tersebut tidak jatuh kepada orang yang tidak berhak alias orang mampu. \"Memang saya dapat laporan bahwa di Kota Bengkulu beberapa waktu lalu banyak yang tidak tepat sasaran. Kedepannya data itu kita minta diperbaiki, dan survei ke lapangan pun benar-benar dilakukan,\" terangnya. Ia berharap ke depan tidak ada lagi laporan yang menyebutkan tidak tepat sasaran. Sehingga Kemenpera tetap menyalurkan bantuan tersebut di tahun-tahun mendatang.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: