CJH Diminta Waspadai Virus Corona
RATU SAMBAN, BE- Baru saja tuntas tentang pemangkasan kuota haji, kali ini calon jemaah haji (CJH) asal Indonesia harus waspadai terhadap penyebaran virus corona yang saat ini mencuat di negara Arab Saudi. Virus yang disebarluaskan dari avian invluenza itu akan mengancam kesehatan jemaah saat menunaikan ibadah haji September mendatang. Terkait pengembangan virus mematikan itu jemaah diimbau untuk waspada terhadap peningkatan kasue Novel Corona Virus dan Afian Influenza A (H7N9) lebih dikenal MERS-Cov ini. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H Suardi Abbas, SH MH saat dikonfirmasi mengaku belum menerima imbauan resmi virus corona yang diduga telah mematikan warga Arab itu, \"Saya belum tahu dan belum menerma surat resmi dari pusat,\" katanya. Pun begitu ia sangat berharap seluruh jemaah asal Bengkulu bisa terhindar seragan virus mematikan. Seperti biasanya untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit flu, biasanya sebelum jemaah diberangkatkan akan disuntik menegitis. \"Direncanakan usai lebaran mendatang, usaha ini sebagai upaya preventif terhadap penularan flu di sana,\" ujarnya. Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu saat dikonfirmasi tentang virus corona mengaku telah menerima surat Edaran tentang kewaspadaan terhadap kasue Novel Corona Virus dan Avian Influenza A (H7N9). Surat edaran itu dikirim dari Kementerian Kesehatan RI yang ditembuskan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan disebarluaskan ke kabupaten/kota. \" Surat pemberitahuan dari Dinkes provinsi telah kita terima tadi pagi sekitar pukul 10.00Wib, \" ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, drg Edriwan Mansyur melalui Kasi Pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan, Nelli Hartati SKM kepada BE, kemarin. Surat tersebut memperintahkan melakukan pencegahan penularan virus dan Avian Influenza A (H7N9) dengan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan munculnya kasus nCoV dan flu burung A (H7N9) itu. Surat itu juga berisi tentang peringatan bahaya dan antisipasi penyebaran virus corona di Timur Tengah. Orang yang terinfeksi MERS-Cov menimbulkan gejala pada umumnya orang terkena flu biasa yaitu batuk, demam, dan memberat dengan gejala nyeri dada, serta sesak napas. Gejala cepat mengalami perburukan dan akan terjadi peradangan paru. Informasi berkembang, sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang. Penularan terjadi melalui unggas yang terinfeksi, sedangkan penularan melalui manusia disinyalir merupakan media yang sangat tidak efektif, namun masih terus dipantau dan diteliti tentang penularan dari manusia ke manusia itu. Seperti dilansir di www.depkes.go.id pada kurun waktu tiga bulan, sejak April s.d Juni 2013, jumlah infeksi MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus (Saudi Arabia 49 kasus, Italia 3 kasus, United Kingdom 3 kasus, Perancis 2 kasus, Jordania 2 kasus, Qatar 2 kasus, Tunisia 2 kasus, dan Uni Emirat Arab 1 kasus) dengan 38 kematian. Di sisi lain Kasi kesehatan Haji dan Matra Dinkes kota, H Mustakin Usman menuturkan virus corona yang berkembang saat ini perlu diwaspadai. Jemaah harus mempersiapkan diri dan kesehatanya saat diberangkatkan ke tanah suci. Terlebih perkembangan virus corona ini, jemaah perlu menyiapkan diri membawa masker secukupnya minimal satu hari satu masker. Jangan sampai masker yang dipakai selalu berulang kali, terkecuali masker yang bisa dicuci. \" Minimal satu hari satu masker, atau membawa sedikitnya 42 masker, \" terangnya. Saat di tanah suci nantinya, jemaah juga disarankan untuk menjaga kesehatan dari asupan konsumsi makanan dan minuman, banyak istirahat. Juga disarankan tidak terlalu sering keluar ditempat ramai seperti mall dapat dihindarkan terkecuali kebutuhan yang mendesak. Terlalu banyak keluar dan berada di tempat terbuka selain membuat jemaah keletihan juga berpotensi mempercepat penularan virus itu. Apalagi virus tergolong baru ini,belum ada vaksinnya. Sementara iti Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengakui, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dan peringatan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terkait virus itu. ‘’Kami sudah dapatkan suratnya dan akan terus kami pantau perkembangannya (Virus Corona, red),’’ katanya. Pihak Arab Saudi juga meminta para Jamaah Calon Haji (JCH) mengenakan masker ketika berada di tempat ramai. ‘’Sejumlah daftar aturan juga telah dikeluarkan, termasuk anjuran agar para Lansia yang mengalami penyakit kronis menunda rencana haji mereka,’’ jelasnya. Menurutnya, perkembangan virus Corona saat ini benar-benar menjadi perhatian serius di Arab Saudi. Terlebih, dalam waktu dekat, musim haji akan tiba. Dan ratusan ribu jamaah Indonesia akan bertandang ke sana. Pihaknya juga terus bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan pemahaman bahaya virus ini pada para jamaah calon haji. ‘’Kami akan terus maksimalkan sosialiasi tentang segala hal terkait penyebaran virus ini pada para jamaah,’’ ungkapnya. Ia mengaku, sampai saat ini, pihaknya baru mempersiapkan upaya preventif dalam menghadapi virus tersebut. Pasalnya, hingga saat ini vaksin untuk mengobati virus ini masih belum ditemukan. ‘’Kami betul-betul menyiapkan agar jamaah calon haji Indonesia dalam kondisi prima dan siap saat berangkat haji,’’ ujar Nafsiah. Oleh karena itu, ia mengimbau agar para jamaah betul-betul bugar ketika menjalankan ibadah haji. Meski sudah menerima peringatan, menurut Nafsiah, belum ada larangan dari Arab Saudi untuk masuk ke negara tersebut. Karena itu, pemerintah baru melakukan upaya preventif dan sosialisasi pada jamaah calon haji untuk lebih waspada. ‘’Kami tetap akan memberikan vaksin yang sama (influenza, red) seperti tahun lalu, belum ada yang baru,’’ ungkapnya.(247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: